Home » Cirebon » 24 Tahun Berdiri, “Warkop Lendir” di Kec Mundu – Cirebon Dibongkar

24 Tahun Berdiri, “Warkop Lendir” di Kec Mundu – Cirebon Dibongkar

CIREBON – Aparat gabungan membongkar belasan bangunan liar yang dijadikan tempat prostitusi di Blok Jongor, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Tak ada perlawanan dari pemilik warung esek-esek tersebut.

Bisnis prostitusi Blok Jongor terbilang legendaris. Selama 24 tahun lamanya warga sekitar berjuang menolak keberadaan bisnis haram tersebut. Namun aktivitas prostitusi tetap berjalan.

Aparat setempat juga sering merazia tempat prostitusi yang berada di pinggir Sungai Kalijaga tersebut. Tetap saja, pemilik warung dan pekerja seks komersial (PSK) tak kapok.

Umumnya, aktivitas prostitusi beroperasi saat malam hari. Namun prostitusi Blok Jongor tetap buka dan melayani tamu sepanjang hari. Tempat prostitusi Blok Jongor itu berkamuflase sebagai warung kopi (warkop) biasa. Padahal aslinya adalah warung kopi yang menyajikan bisnis perlendiran.

“Pernah kita juga memergoki adanya aktivitas prostitusi pada siang hari. Kita sering merazia, dari dulu. Dari camat yang lalu-lalu hingga sekarang,” kata Kapolsek Mundu Polres Cirebon Kota AKP Ade Subandi kepada awak media seusai pembongkaran tempat prostitusi Blok Jongor Cirebon, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020).

Ade mengatakan, setelah memergoki adanya aktivitas prostitusi pada siang hari, pihaknya bersama aparat desa dan kecamatan langsung mendatangi pemilik warung serta orang yang bersangkutan agar tak melakukan hal yang sama. Namun tetap saja pernyataan bersama itu dilanggar pemilik warung.

“Sudah dibuat pernyataan untuk tidak beraktivitas lagi. Tapi tetap saja,” kata Ade.
Ia menerangkan pemilik warung selalu berdalih demi memenuhi kebutuhan hidup. “Selalu begitu. Alasannya buat makan. Kemarin sudah diputuskan. Hari ini tidak ada tawar-menawar lagi. Bupati mendukung untuk lakukan penertiban,” ucap Ade.

Sebelumnya, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan warung prostitusi yang dibongkar itu bangunan liar yang sudah menjamur selama puluhan tahun.

“Total ada 14 bangunan liar yang dijadikan tempat prostitusi. Yang tidak sesuai aturan tentu kami bongkar,” kata Imron saat meninjau pembongkaran tempat prostitusi.

Imron mengatakan aktivitas prostitusi membahayakan masyarakat, sehingga ia tak menoleransi aktivitas tersebut. “Sudah 24 tahun (tempat prostitusi) ada. Maka kami bersama masyarakat menertibkan tempat ini. Ke depannya akan terus monitor,” kata Imron. (dtc/dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*