LOSARI – Bicara tentang pantai dan pulau, kita terngiang dengan lagu Slank berjudul ‘Pulau Biru’. Namun bukan itu yang bakal kita ulas pada rubrik JP Adventure kali ini. Bahasan kita sekarang yakni mengupas sebuah pulau kecil di perbatasan Jabar – Jateng, tepatnya di Desa Karangdempel, Kec Losari, Kab Brebes yang boleh dibilang masih ‘perawan’. Sebagai informasi, pantai ini juga biasa disebut Pantai Pasir Putih Losari, meski sang pasir sebenarnya tidak terlalu putih.
Tak banyak yang tahu keberadaan pulau ini, bahkan entah mengapa pemerintah setempat seolah cuek dengan potensi alam yang sangat bagus ini, padahal jika dikelola dengan baik, jelas akan menjadi kebanggaan tersendiri dan tentunya bisa menghasilkan pendapatan Asli Daerah (PAD).
Info penting untuk pembaca JP nih! Ternyata untuk menikmati panorama pantai yang indah, tak perlu jauh-jauh pergi ke Bali atau Lombok. Di dekat-dekat kita juga ada koq. Jika Losari Jabar punya wisata mangroove di Desa Ambulu, nah Losari Jateng punya Pantai/Pulau Crucuk yang pastinya jauh dari hingar bingar keramaian. Kedua tempat itu letaknya tak terlalu jauh dan secara geografis berada di wilayah perbatasan Jabar – Jateng.
Bagi anda yang hendak mengunjungi Pulau Gegara Crukcuk tak terlalu sulit letaknya. Dari arah Gebang anda cukup melaju ke arah Timur, nanti akan sampai di perbatasan provinsi (Jembatan Sungai Cisanggarung), lurus lagi sekitar 300 meter lalu belok kiri. Nah dari situ anda cukup ikuti jalan ke arah utara, hingga nanti bertemu jalan buntu yang terdapat banyak perahu dan tambak-tambak. Dari situ anda bisa naik perahu sekitar 15 menit dengan suguhan panorama indah yakni tambak, hutan mangroove, sarang burung laut, spot pemancingan, ikan-ikan kecil berlompatan dan banyak lagi. Oya untuk kendaraan anda bisa dititipkan di tempat penitipan kendaraan di warung atau rumah-rumah warga.
Setiba di pulau tersebut anda akan disuguhkan pemandangan eksotis seperti berada di tengah laut. Sunset dan Sunrise yang indah, sangat berpeluang didapatkan saat memotret dari tempat ini. Tarif masuknya gratis, anda cukup membayar sewa perahu saja Rp 10 – 15 ribu per orang. Tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam anda sudah bisa sepuasnya menikmati keindahan pulau sambil bermain pasir dan debur ombak. Abang driver perahu pun siap sedia menanti. Keren bukan…?? Tapi jangan lupa bawa air minum dan makanan yah, karena jarang sekali ada penjual makanan dan minuman di sana.
Saat diwawancarai JP, Minggu 21 Juni 2020, salah seorang pengunjung Pulau Gegara Crucuk, Jakori, yang juga sebagai Ketua Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate, mengaku memilih tempat ini untuk kegiatan kenaikan tingkat karena letaknya jauh dari keramaian. “Di sini tempatnya enak, jauh dari keramaian. Jadi sangat cocok untuk kegiatan yang kami lakukan, makanya kami memilih menggelar kegiatan kenaikan tingkat di sini. Alasannya karena terisolir dari keramaian, tidak mengganggu dan tidak terganggu oleh warga lainnya,” ujar Jakori didampingi rekannya, Nurhadi. Ia bersama belasan anggotanya pun nampak khusyu dan riang saat melakukan prosesi kegiatan. Usai acara inti, para anggota yang memiliki markas di Tanjung – Brebes ini langsung nyebur ke laut.
Begitu pula pengunjung lainnya yang mayoritas para ABG juga Ibu-ibu, mereka tampak lepas bermain pasir sambil sesekali berenang melawan ombak. Tak terasa, tim JP berada hampir satu jam di sana dan saat sore menjelang hingga waktunya pulang. Di sela-sela perjalanan pulang, JP pun kembali mewawancarai Pemilik Perahu bernama Yogi. Menurut dia, saat ini aktivitas di sana sedang ramai dan tidak terdampak Corona.
“Lagi ramai mas, biasanya saya pakai perahu ini untuk miyang juga (mencari ikan-red), tapi Hari minggu ini saya pakai untuk anter pengunjung ke Pulau Crucuk. Tempatnya enak, masih asri dan perawan. Bisa juga untuk acara-acara atau kemping. Jadi sore di antar paginya saya jemput,” ulas pria berbadan kekar ini. Bagaimana pembaca JP dan Para NEXT-er, anda tertarik ngetrip ke sana? Jangan lama-lama mikirnya, BERANGKAT! (hasan jay/jp)