Home » Karawang » Gebang Karawang » Ada Gejala “Panen” Corona di KW Medalsari, SPETAK Tuntut Kapolsek Pangkalan Mundur

Ada Gejala “Panen” Corona di KW Medalsari, SPETAK Tuntut Kapolsek Pangkalan Mundur

KARAWANG – Serikat Petani Karawang (SPETAK) mengeluhkan soal kondisi “ramainya” di Kampung Wisata (KW) Medalsari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, pasca lebaran Idul Fitri 2020. Kampung wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Padahal, saat ini tengah terjadi pandemik corona (covid-19).

“Seolah tak terjadi pandemik, para wisatawan baik lokal maupun luar Karawang, secara bergelombang mendatangi objek wisata tersebut. Terlebih hari ini,” ujar Ketua Umum SPETAK, Wahyudin, kepada jabarpublisher, Minggu (31/5/2020).

Ketum SPETAK, Wahyudin

Dari kondisi demikian, kata dia, kekuatiran akan terjadinya penyebaran virus corona muncul. Pasalnya, sambung dia, wisatawan yang datang ke objek wisata tersebut tak hanya dari dalam Karawang, melainkan juga dari luar, salah satunya Bekasi.

“Memang, seharusnya pasca lebaran warga di kampung wisata Medalsari panen rupiah. Tapi lain dengan sekarang, dimana tengah terjadi pandemik corona. Jika kondisi seperti ini, yang ada malah panen virus corona,” ucap Wahyudin.

Tampak para wisatawan di area parkir objek wisata Medalsari

Dijelaskan dia, penularan virus corona terjadi lewat cairan mulut (ludah, bersih dan liur). Ini, lanjut dia, yang menjadikan penulrannya sangat cepat dan berbahaya.

“Dampak yang pasti dari virus corona adalah kematian, terutama kelompok masyarakat usia di atas 50 tahun,” tambah Wahyudin.

Memang, aku Wahyudin, masyarakat setempat dan sekitar objek wisata Medalsari berhak mendapatkan efek positif berupa panen rupiah dari keberadaan tempat tersebut di saat libur lebaran seperti ini.

“Tapi ini akan berbanding terbalik. Di saat pandemi corona seperti ini, malah akan berbahaya bagi warga. Terlebih yang datang ke lokasi tersebut adalah wisatawan dari daerah zona merah dan episentrum penyebaran virus Corona,” tutur Wahyudin.

Ironisnya, kondisi ini seolah dibiarkan oleh aparat setempat dan Gugus Tugas Covid-19 Karawang. Kata dia, di saat pemerintah tengah berperang memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, ini malah sebaliknya, seolah berdamai dengan corona.

“Dari sejumlah warga yang saya ditemui di lokasi tersebut, umumnya mereka mengatakan kalau selama ‘panen’ wisatawan tersebut tak pernah ada tim Gugus Tugas covid-19 di objek wisata tersebut,” papar Wahyudin.

Begitupun dengan Kepolisian Sektor (Polsek) Pangkalan. Kata dia, sebagaimana pengakuan warga, tidak pernah menertibkan para pengunjung yang datang.

“Absennya Kepolisian (Polsek Pangkalan) sebagai pihak berwajib dalam penanganan covid-19 akan sangat berdampak fatal. Jika Polsek Pangkalan tidak bisa menangani penyebaran pengunjung, maka Kapolsek Pangkalan harus mundur dari jabatannya, karena tidak bisa melindungi warganya,” kata Wahyudin, seraya mengungkapkan kalau kekuatirannya juga dirasakan oleh banyak warga di sekitaran lokasi wisata tersebut. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*