Home » Bandung » Aya Wae! Warga Terima Paket Bantuan Sembako Tak Layak Konsumsi

Aya Wae! Warga Terima Paket Bantuan Sembako Tak Layak Konsumsi

KBB – Warga Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menerima bantuan paket sembako dari Pemkab Bandung Barat (KBB) dalam kondisi yang tidak layak konsumsi. Bahkan kondisi ayam potong pun sudah membusuk.

Adalah warga RW 13 Desa Citapen yang menerima paket sembako tak layak konsumsi itu. Paket sembako itu berisi beras 10 kilogram, kentang 1 kilogram, tomat 1 kilogram, buah pir 1 kilogram, telur 500 gram, mie instan 12 bungkus, minyak 2 liter, dan ayam potong 1 kilogram. Namun ayam potong ysng diterimanya sudah dalam kondisi busuk.

Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan, adanya sembako untuk warga yang tidak layak konsumsi penyebabnya karena sembako tersebut terlalu lama sampai ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Sebetulnya, bantuan itu ayam baku segar. Kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan KPM sehingga daging ayamnya jadi kurang layak konsumsi,” ujar Kadinsos KBB, Hari Partomo saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, jika ayam potong tersebut sampai tepat waktu atau diterima KPM hari itu juga, kondisinya bakal tetap segar. Namun, jika sembakonya diterima keesokan harinya, khusus ayam potong pasti sudah tak layak konsumsi.

Untuk sembako yang sudah membusuk, pihaknya meminta agar warga langsung melaporkan ke Dinas Sosial agar bantuan yang tidak layak konsumsi itu bisa langsung dilakukan pergantian.

“Sembako yang membusuk silakan dilaporkan secara lengkap ke Dinsos untuk segera mendapat penggantian,” ucapnya.

Agar kejadian yang sama tidak terulang, kedepan pihaknya akan mengganti bantuan sembako berupa daging ayam potong dengan telur agar tidak membusuk meskipun terlambat sampai ke KPM.

“Untuk tahap berikutnya sedang dalam tahap evaluasi,” kata Hari.

Pemkab Bandung Barat sendiri sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang tidak termasuk pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang berjumlah 250 ribu KK, sedangkan penerima bantuan yang termasuk pada data DTKS berjumlah 170 ribu KK.

Heri mengatakan, bantuan sembako yang didistribusikan kepada warga tersebut jumlahnya senilai Rp 300 ribu untuk setiap KK yang terdampak Covid-19 selama dua bulan ke depan.

“Bantuan ini akan disalurkan secara bertahap selama dua kali dalam sebulan. Terkait kebijakan apakah nanti akan diberikan bantuan uang kita lihat situasi ke depan,” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*