Home » Cirebon » HIPMI Cirebon Jalani Rapid Test Corona ke-2, Ini Hasilnya

HIPMI Cirebon Jalani Rapid Test Corona ke-2, Ini Hasilnya

CIREBON – Pengurus dan anggota HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Cirebon, yang masuk dalam klaster Musda Jabar di Karawang, kembali menjalani rapid test, Senin (13/4/2020). Dalam rapid test yang kedua ini hasilnya semua dinyatakan negatif corona.

“Ini merupakan rapid test kedua, setelah kami dinyatakan ODP (orang dalam pengawasan), pasca menghadiri Musda HIPMI Jabar di Karawang, beberapa waktu lalu. Dan alhamdulillah, hasilnya semua negatif,” ujar Ketua HIPMI Cirebon, Reza Mansyur, didampingi Ketua Bidang UMKM dan Koperasi, Sultoni, usai rapid test di Labkesda Kota Cirebon, Jalan Kesambi, Kota Cirebon.

Dikatakan dia, jumlah anggota dan pengurus HIPMI Cirebon yang menjalani rapid test sebanyak 19 orang. “Ada perasaan was-was juga. Tapi setelah kami menerima hasilnya, legas sudah,” ucapnya.

Dalam kaitannya dengan kondisi pandemi corona ini, kata dia, HIPMI Cirebon akan bersinergi dengan imbauan juga aturan pemerintah. Selain itu, HIPMI Cirebon juga akan turut membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona, minimal di wilayah Cirebon.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, memaparkan beberapa pola persebaran Covid-19 di Jabar berdasarkan klaster. Sejauh ini ada empat klaster yang jadi sumber penyebaran virus corona di Jabar.

Acara Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Barat di Hotel Swiss Bell Inn, Karawang, tanggal 8-10 Maret 2020, dihadiri oleh Kang Emil, Yana dan Cellica. Belakangan diketahui ada tujuh peserta Musda HIPMI Jabar yang terdeteksi positif Covid-19. Karena hadir pada acara itu Kang Emil dan istri sudah tes Covid-19 dengan hasil negatif. Tapi, “Saya akan tes lagi,” kata Kang Emil dengan nada tegas pada konferensi pers, beberapa waktu lalu.

Dengan data ini, dua peserta Musda HIPMI positif Covid-19 maka Musda Hipmi itu jadi sebuah klaster penyebaran Covid-19 sehingga, seperti dikatakan Kang Emil semua peserta Musda HIPMI Jabar harus segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk menjalani tes Covid-19. Alasanya peserta Musda HIPMI Jabar itu sudah masuk klasifikasi Orang dalam Pengawasan (ODP) karena sudah melakukan kontak dengan yang positif Covid-19.

Selain Musda HIPMI Jabar sebagai klaster pertama, ada pula seminar keagamaan tanggal 25-28 Februari 2020 di Bogor sebagai klaster kedua. Seminar ini diikuti oleh banyak orang. Seorang peserta asal Solo dikabarkan meninggal karena Covid-19, sedangkan dua peserta ‘membawa’ Covid-19 ke Kaltim.

Karena sudah ada peserta yang terdeteksi positif Covid-19, seperti dianjurkan Kang Emil peserta seminar ini juga selayaknya menjalani tes Covid-19 karena mereka sudah berada dalam klasifikasi ODP. Selain seminar keagamaan ada lagi satu seminar juga di bulan Februari 2020 di Bogor. Peserta seminar ini juga dianjurkan tes Covid-19 dan seminar ini jadi klaster ketiga penyebaran virus corona di Jabar.

Sedangkan klaster keempat adalah acara keagamaan di Lembang yang dilangsungkan tanggal 3 -5 Maret 2020 yang diikuti sekitar 2.000 peserta. Acara ini disebut Kang Emil sebagai klaster keempat.

Kasus-kasus positif Covid-19 di empat acara itu ditemukan melalui tes Covid-19 secara mandiri. Pemprov Jabar sudah mengantongi identitas peserta acara-cara tsb. Tapi, Kang Emil memilih kesadaran peserta acara-acara itu untuk menghubungi dinas-dinas kesehatan di tempat tinggal masing-masing atau menjalani tes Covid-19 secara mandiri.

Selain empat klaster itu penyebaran Covid-19 juga terjadi di Kantor Wali Kota Bogor karena ada interaksi antara Wali Kota Bima Arya yang positif Covid-19 dengan pegawai selain dengan keluarga dan kegiatan-kegiatan dinas, dan sosial lain. Untuk mencari kontak dinas kesehatan akan melakukan contact tracing.

Begitu juga dengan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, contact tracing akan menemukan pegawai di Kantor Yana yang pernah kontak dengan Yana, keluarga dan komunitas lain dalam kegiatan dinas dan sosial. Hal yang saja juga terjadi di Kabupaten Karawang karena Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana positif Covid-19 sehingga ada interaksi atau kontak dengan pegawai, keluarga dan komunitas lain dalam kegiatan dinas, keluarga dan sosial. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*