CIREBON – Setelah koma selama lima hari, bocah berusia 4 tahun asal Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, yang digigit ular, meninggal dunia. Balita berinisial A itu menghembuskan napas terakhirnya di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSD Gunung Jati Cirebon, Rabu (12/2/2020) pukul 20.23 WIB.
Sebelumnya, balita itu digigit ular welang pada Jumat malam (7/2). Korban langsung dilarikan RS Putera Bahagia. Setelah itu, dirujuk ke RSD Gunung Jati. Tim dokter RSDGJ mendatangkan ahli bisa ular dari WHO yang bertugas di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Tri Maharani MSi SpEM.
Berbagai upaya memang telah dilakukan pihak RSD Gunung Jati. Termasuk perawatan intensif sejak Sabtu (8/2). Tri Maharani juga sempat melihat langsung kediaman korban, lokasi di mana ia digigit.
Berbagai ahli juga diturunkan untuk menangani korban. Seperti dokter spesialis bisa ular, spesialis bedah, dan dokter spesialis anak. Tapi, Tuhan berkehendak lain. Tadi malam korban dinyatakan meninggal dunia.
“Ya, tadi malam (meningal dunia),” ujar Kasubag Humas RSD Gunung Jati Arif Wibawa Rumana, Kamis (13/2/2020).
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSD Gunung Jati dr Siti Maria mengatakan, pihaknya dan dokter yang menangani telah melakukan berbagai upaya, termasuk memasukan anti bisa kepada pasien.
Namun, upaya tersebut tak memberikan pengaruh karena anti bisa tersebut diperuntukkan terhadap ular jenis welang. “Karena anti bisa produk Indonesia yang diberikan kepada A untuk ular welang. Sedangkan korban ini tergigit ular jenis weling khas Cirebon. Jadi beda antara ular welang dan weling,” kata Maria. (crd)