KARAWANG – Pagi tadi, Rabu (5/2/2020), Karawang dihebohkan dengan kasus pembunuhan seorang wanita oleh mantan suaminya, gara-gara menolak rujuk. Peristiwa terjadi di Dusun Kamaurang 1, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat pembunuhan terjadi, anak korban, yang juga anak pelaku, melihatnya dan langsung berteriak sambil berlari ke luar rumah.
BACA: Ngeri! Menolak Rujuk, Seorang Wanita di Karawang Tewas Dibacok Mantan Suami
Peristiwa itu memantik perhatian banyak orang, termasuk Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Hj. Sri Rahayu Agustina Suroto. Beberapa saat usai membaca berita terkait peristiwa itu di media massa, politisi Partai Golkar ini langsung mendatangi TKP pembunuhan. Yang memantik Sri Rahayu, adalah adanya anak yang melihat peristiwa dan mengalami trauma atas peristiwa tersebut.
Adalah MAN (13), anak korban juga pelaku yang melihat peristiwa tersebut. Anak bungsu dari tiga saudara itu langsung berlari keluar rumah, begitu melihat sang ibu dihabisi oleh sang ayah. Bocah kelas 1 SMP itupun mengalami syok berat. Dari sejak peristiwa itu, dia tak henti menangis. Dia terguncang jiwanya, melihat kondisi ibunya tewas berlumuran darah.
“Saya sekarang datang kesini (TKP-Red), karena merasa prihatin terhadap peristiwa ini, terlebih kepada anak-anak korban. Apalagi anak di bawah umur tersebut, menjadi saksi kunci, karena melihat langsung peristiwa itu,” ujar sosok yang akrab disapa Mak Sri itu, di sela kunjungannya ke rumah duka (TKP pembunuhan), Rabu (5/2/2020).
Dikatakan dia, pihak keluarga dan pemerintah daerah harus turun tangan atas kejadian ini. Peran keluarga, lanjut dia, lebih penting untuk terus melakukan pendampingan khusus, apalagi anak korban masih di bawah umur dan dipastikan dalam kondisi berkebutuhan khusus.
“Anak korban ini saksi kunci. Karena, saat peristiwa (pembunuhan) diduga berada di dalam rumah. Pemkab harus mencari pendamping dari tim ahli psikolog,” ucapnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemkab Karawang sudah punya Dinas Pemberdayasn Perempuan dan Perlindungan Anak, yang sudah mempunyai tim psikolog dan penyidik khusus untuk anak, sehingga hal itu bisa dilakukan, dan melakukan pendampingan khusus bagi anak di bawah umur hingga pulih.
“Saya berharap pemda mendatangkan psikiater. Anak ini berkebutuhan khusus,” tegasnya.
Sebelunya diberitakan, Menolak rujuk, seorang wanita tewas dibacok sang mantan suami. Peristiwa ini terjadi di Karawang, Rabu (5/2/2020) dini hari.
BACA: Ngeri! Menolak Rujuk, Seorang Wanita di Karawang Tewas Dibacok Mantan Suami
Adalah Oon (44), wanita yang tewas dihabisi sang mantan suami itu. Warga Dusun Kamaurang 1, Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes, Karawang itu, meregang nyawa setelah dibacok berulang kali oleh mantan suaminya, Yo. Tragisnya, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB itu, dilakukan di rumah korban, saat sedang tertidur. (zen)