Gudang Perusahaan Mobil di Karawang Timur Tabrak Aturan, John Oniel: Ini Tak Bisa Dibiarkan!

KARAWANG – Sebuah gudang perusahaan salah satu merk kendaraan roda empat di Desa Margasari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, disorot warga. Ditengarai, pihak gudang tersebut membangun culvert Atau gorong-gorong pada sungai Kungkulung. Padahal, pembangunan gorong-gorong itu melanggar aturan.

“Saya tak habis pikir kok berani-beraninya si pengusaha tersebut membuat gorong-gorong sungai sebagai akses keluar masuknya kendaraan operasional perusahaannya? Sehingga yang jadi pertanyaan saya, itu sudah ada izinnya atau belum dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sebagai otoritas persungaian?” ujar seornag tokoh pemuda Karawang, John Oniel, kepada awak media, Sabtu (1/2/2020).

Seharusnya, kata dia, untuk penyambung akses lalu lalang kendaraan, perusahaan membuat jembatan, bukan malah membuat gorong-gorong. “Karena yang namanya gorong-gorong, sudah dapat dipastikan akan menyebabkan penyempitan sungai, berbeda dengan jembatan, tidak berpengaruh terhadap sirkulasi air sungai,” katanya.

Terpisah, pemerhati politik dan pemerintahan Karawang, Andri Kurniawan mengaku kaget saat dimintai pernyataannya terkait kejadi tersebut.

“Wah masa sih? Apa mungkin BBWS memberikan izin untuk membuat gorong-gorong tersebut? Kalau sampai diberi izin, apa tidak ada kajian teknis terlebih dahulu? Saya sepakat dan sependapat dengan bang John, yang namanya gorong-gorong tentu akan menyebabkan penyempitan sungai,” katanya.

Selain BBWS, kata dia, di Karawang juga ada Bidang Pengairan di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dia meminta agar Bidang Pengairan PUPR Karawang segera meninjau lokasi tersebut.

“Segera kroscheck perizinan pembangunan gorong-gorongnya, apa kah sudah mendapat izin dari BBWS? Dan rasanya, sebelum ke BBWS, pasti mekanisme proses perizinannya melalui Bidang Pengairan PUPR Karawang dulu,” ucapnya. (zen)