Home » Bekasi » Rupiah Melemah, Komisi IV Desak Disnakertrans Lakukan Pedataan PHK

Rupiah Melemah, Komisi IV Desak Disnakertrans Lakukan Pedataan PHK

CIKARANG PUSAT – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, berdampak kepada buruh di Kabupaten Bekasi. Hal ini membuat Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi mendesak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bekasi untuk melakukan pendataan kepada para pekerja yang diduga terkena dampak tersebut. Pasalnya, di Kabupaten Bekasi saat ini tersiar kabar ribuan pekerja di putus hubungan kerjanya (PHK).

“Saya mendesak kepada Pemkab Bekasi dalam hal ini Disnakertrans Kabupaten Bekasi untuk melakukan pendataan terkait benar atau tidaknya ada dampak PHK terhadap pekerja ataupun pengurangan karyawan di pabrik-pabrik. Pemkab juga harus mengantisipasi atas dampak melemahnya rupiah terhadap daya beli serta indikasi akan rendahnya kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) mendatang,” ucap Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno.

Menurut dia, jika memang benar terjadi PHK atau pengurangan karyawan, maka dampaknya harus disikapi dengan memunculkan lapangan-lapangan kerja baru atau fasilitasi kewirausahaan berbasis kompetensi yang mandiri.

“Hal ini dapat dilakukan oleh Disnakertrans melalui Pelatihan-pelatihan wira usaha kecil bagi korban PHK misalnya pelatihan tata boga, pelatihan komputer, pelatihan pangkas rambut, pelatihan Servis computer, AC, mekanik motor dan lain sebagianya),” katanya.

Pria satu anak ini juga menyarankan, agar segera dibentuk Lembaga-Lembaga Keterampilan Kerja (LKK) seperti latihan keterampilan kerja menjahit, percetakan dan sablon, atau lainnya yang bertujuan untuk membentuk keahlian terampil bagi para korban PHK.

“Sehingga arahnya adalah menciptakan usaha-usaha kecil dan menengah sebagai upaya menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan usaha baru. Juga perlunya ada dianggarkan di dalam APBD untuk dana taktis semacam dana sosial, sebagai antisipasi akan dampak sosial PHK bagi pekerja,” papar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini.

Masih kata dia, hal ini tentunya ada korelasinya sebagai upaya bersama di setiap kabupaten atau kota untuk mendukung dan membantu upaya menguatkan perekonomian nasional. “Disamping perlunya juga dikembangkan adanya budaya sadar dan cinta produk dalam negeri, cinta dan beli produk-produk Indonesia,” tegasnya.

Lanjut dia, melemahnya rupiah tak bisa dijadikan alasan untuk menyalahkan pemerintah yang saat ini berkuasa. “Namun melemahnya rupiah ini juga dapat disebabkan akibat adanya dampak ekonomi makro dunia terhadap sebuah negara berkembang seperti Indonesia. Dan tentunya melemahnya rupiah juga akan berampak kepada pekerja dalam negeri. Maka perlu upaya bersama dari setiap pemerintah kabupaten atau kota di seluruh Indonesia. Ayo kerja bersama, benahi dan tanggulangi melemahnya rupiah,” tandasnya. (iar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*