CIREBON – Kembali, proyek saluran air (drainase) di Desa Dompyong Wetan, Kec Gebang, Kab Cirebon, dikeluhkan masyarakat. Setelah sebelumnya diberitakan JP karena menelan banyak korban berupa kecelakaan lalu lintas, kali ini pekerjaan tersebut (pada lajur sisi barat jalan) kembali mangkrak alias tidak tuntas dikerjakan hingga pertengahan Januari 2020 ini. Akibatnya, sejumlah kerepotan pun terjadi.
Demikian disampaikan Kuwu Dompyong Wetan, Warna S.Pd kepada JP, Jumat (17/1/2020) sore. “Banyak warga yang mengeluhkan masalah mangkraknya saluran ini ke saya. Padahal ini merupakan proyek Dinas PUPR Kab Cirebon, bukan dari Pemdes. Jadi saya mohon kepada pihak terkait agar pekerjaan ini segera dituntaskan karena membahayakan pengguna jalan baik warga Dompyong maupun masyarakat lainnya,” kata kuwu yang biasa didaulat menjadi juri pencak silat ini.
Warna menambahkan, selain membahayakan pengguna jalan, akses lalu lintas menuju sekolah, mesjid, dan pemerintahan desa juga terhambat karena mobil tidak bisa masuk areal macabat pemdes Dompyong Wetan. “Posisinya ada pada gerbang masuk, sejauh ini hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan sepeda motor. Untuk mobil tidak bisa masuk ke dalam. Jelas ini sangat merepotkan, karena mobil parkir di tepi jalan, sehingga mengganggu kelancaran lalu lintas yang relatif padat,” terangnya.
Kuwu Warna juga memantau bahwa pembangunan saluran air disana manfaatnya belum terasa maksimal. Karena saat hujan turun, air yang masuk ke saluran tidak mengalir dan menimbulkan genangan. Sebagai inisiatif agar tidak menimbulkan masalah baru, kuwu akhirnya mempekerjakan orang untuk memperbaiki saluran tersebut agar air bisa mengalir.
Sementara itu, Marzuki warga setempat juga menyampaikan keluhan senada. Ia awalnya senang dengan dilanjutkannya pekerjaan tersebut pada akhir 2019, namun kembali kecewa saat proyek saluran air itu kembali mangkrak. “Saya kira sebelum ganti tahun sudah bisa selesai, gak tahunya mangkrak lagi. Setahu saya, proyek seperti ini tidak boleh nyebrang tahun harus beres di tahun 2019. Bagaimana nih pertanggungjawabannya baik dari Dinasnya maupun Pemborongnya,” cetus Guru SD ini kepada JP.
Terkait sejumlah pekerjaan yang mangkrak ini, redaksi sudah mencoba melakukan konfirmasi ke Dinas PUPR Kab Cirebon, namun saat didatangi di kantornya, Kepala DPUPR selalu tidak berada ditempat. Rencananya, Senin 20 Januari mendatang JP akan kembali mengkonfirmasikan masalah ini agar pekerjaan saluran air tersebut segera dituntaskan. (jay/adi)
Baca Berita Sebelumnya: Proyek saluran Air Dompyong Mangkrak, Banyak Korban Berjatuhan