Home » Cirebon » Pernah jadi Transito Priangan Timur, Begini Kondisi Kantor Transmigrasi Kab Cirebon Kini

Pernah jadi Transito Priangan Timur, Begini Kondisi Kantor Transmigrasi Kab Cirebon Kini

CIREBON – Pernah berjaya menjadi asrama transito bagi calon transmigran dari wilayah Priangan Timur, kini kantor Transmigrasi Kabupaten Cirebon kondisinya seperti ini.

Aktivitas hilir mudik para calon transmigran tak lagi dijumpai di kantor tersebut. Bangunan yang berada di kompleks LTSA (layanan terpadu satu atap), kawasan Krucuk, Cirebon itu, kini terlihat sepi. Adapun aktivitas calon transmigran di kantor tersebut, hanya terjadi satu tahun sekali, itupun pas saat mereka hendak berangkat ke daerah transmigrasi.

Meski demikian, bukan tak ada sama sekali aktivitas. Para staf di kantor itu, tetap melakukan pekerjaan dan tugasnya, menyangkut ke-transmigrasian. Hanya saja, yang sekarang mereka kerjakan sangat terbatas, hanya mengurusi calon transmigran dari Kabupaten Cirebon.

“Sejak peralihan ke Otda (otonomi daerah), kita tak lagi menjadi asrama transito transmigrasi Priangan Timur,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Yadi Suryadi, didampingi Kasie Penempatan Transmigrasi, Sulaeman, saat ditemui jabarpublisher.com, di ruang kerjanya, Selasa (17/12/2019).

Kepala Bidang (Kabid) Transmigrasi Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Yadi Suryadi, didampingi Kasie Penempatan Transmigrasi, Sulaeman.

Bangunan di kantor itupun sudah berubah. Tak ada lagi asrama untuk penampungan sementara para calon trnasmigran sebelum diberangkatkan ke daerah transmigrasi.

Sejak menjadi bagian dari OPD di daerah, Bidang Transmigrasi Kabupaten Cirebon hanya mengurusi soal ke-transmigrasian warga kabupaten setempat. Dari mulai melayani pendaftaran warga yang ingin merubah nasib menjadi transmigran, hingga mengantarkannya ke daerah transmigrasi.

“Tidak sekedar melepas. Meski dalam hal ini kewajiban kami sampai mengantar mereka (calon transmigran) ke daerah tujuan transmigrasi, namun ada proses-proses yang mesti kami lakukan, untuk memastikan kalau warga kami yang menjadi transmigran di daerah transmigrasi tersebut mendapatkan keamanan, kelayakan tempat tinggal dan masa depan di daerah tersebut,” lanjutnya.

Proses itu, sambung dia, berawal dari penerimaan warga yang datang untuk menjadi transmigran. Kemudian, memberikan penjelasan terkait transmigrasi, dan mem-file-kannya. Selain itu, ada agenda rutin dari bidang ini mendatangi warga di desa, memberikan penyuluhan terkait transmigrasi.

“Selanjutnya, dari adanya warga yang mendaftar itu, kita melakukan pengajuan ke provinsi, hingga keluarlah keputusan terkait kuota pemberangkatan transmigran untuk Kabupaten Cirebon. Karena dalam hal ini, yang memberikan kuota adalah provinsi. Dan provinsi pun diberikan kuotanya dari Pemerintah Pusat,” jelasnya.

Tahun 2019, kata dia, Kabupaten Cirebon mendapatkan kuota sebanyak 2 KK (kepala keluarga), dengan tujuan daerah transmigrasi di Provinsi Gorontalo.

Setelah mendapatkan kuota, papar dia, langkah selanjutnya yang dilakukan pihaknya adalah melakukan seleksi terhadap pendaftar, hingga tersaring jumlah KK yang disesuaikan dengan kuota. “Setelah itu, kami melakukan pelatihan kepada KK yang hendak diberangkatkan itu, berupa diklat PDU,” katanya.

Setelah tahapan itu, ada lagi proses yang dilakukan oleh Bidang Transmigrasi Kabupaten Cirebon. Yakni penjajakan, kerjasama antar daerah (KSAD), checking dan pengawalan.

“Penjajakan, kita (bidang transmigrasi Kab Cirebon) datang terlebih dahulu ke lokasi yang akan dijadikan daerah tujuan transmigrasi. Setelah itu, kita lanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan antara dua kepala daerah, atau disebut KSAD,” ucapnya.

Setelah langkah itu dilakukan, pihak Bidang Transmigrasi Kabupaten Cirebon melakukan pengecekan ke lokasi. Pengecekan dilakukan untuk memastikan kalau calon transmigran asal Kabupaten Cirebon mendapatkan kelayakan disana, mulai dari tempat tinggal, lingkungan, hingga lahan garapan untuk usahanya nanti.

“Terakhir, pengawalan. Kita ikut mengantar calon transmigran ke daerah transmigrasi tujuan. Disana, kita kembali memastikan, kalau calon transmigran ini benar-benar aman, untuk menjalani kehidupan barunya disana,” kata Yadi. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*