Home » Cirebon » Ini Pernyataan Kadisdik Soal Kesejahteraan Guru Honorer di Kab Cirebon

Ini Pernyataan Kadisdik Soal Kesejahteraan Guru Honorer di Kab Cirebon

CIREBON – Para guru honorer di Kabupaten Cirebon masih menunggu kepastian terkait kawajaran gajinya. Saat ini, gaji mereka dirasa sangat jauh dari kata normal. Perjuangan pun dilakukan. Para guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan – Persatuan Guru Republik Indonesia (FHPTK-PGRI) Kabupaten Cirebon, sempat menggelar aksi damai. Namun hasil dari aksi damai itu masih mengambang.

Siang tadi, Senin (16/12/20190, FHPTK-PGRI kembali menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdulah. Dalam pertemuan itu, Asdulah mengatakan, Pemkab Cirebon sangat respon terhadap aspirasi para guru honorer. Dan soal honorarium, sudah dirumuskan dalam Perbup yang saat ini tinggal menunggu pengesahan.

“Untuk Perbup, pembahasan di internal Disdik sudah selesai. Dan surat ajuan pembahasan dengan SKPD lain sudah masuk ke Pak Sekda. Namun belum ada konfirmasi dari Pak Sekda kapan akan dibahas bersama, tepatnya kapan belum ada kabar,” ujar Kadisdik Kabupaten Cirebon, Asdulah.

Kata dia, dalam hal ini pihaknya meminta tambahan sebesar Rp 50-60 miliar untuk insentif guru honorer. “Disdik siap dipotong anggaran Rp 10 miliar dan dinas-dinas yang lain Rp 2-3 miliar, agar terkumpul Rp 60 miliar. Karena insentif sebesar Rp 500 ribu/ honorer itu realisasi janji Pak Sunjaya ketika kampanye. Seumpama disetujui, Rp 500 ribu ditambah dana dari BOS Rp 500 ribu, jadi besarannya mencapai Rp 1 juta, dan memungkinkan dari partisipasi masyarakat,” lanjut Kadisdik.

Hal itu, kata dia, bisa saja terjadi. Sebab di Perbub berbunyi, dana dari sumber lain, adalah dari partisipasi masyarakat. “Itu nanti dituangkan lebih detail. Namun bagian hukum dan pemerintahan ini yang lama, sebab mereka kan tidak hanya mengurusi bidang pendidikan, melainkan semua masalah di Pemkab Cirebon,” jelasnya.

Sementara terkait informasi PPG 2020, ini kata Kadisdik,”Saya sudah menginstruksikan kepada Pak Mustopa agar segera membuat surat ajuan anggaran, supaya tidak ketinggalan informasi sebelum masuk ke kesra. Segera berikut data jumlah peserta, karena Februari 2020 sudah berjalan daring”.

Menyangkut konfirmasi insentif pengawas yang belum cair, Kadisdik kemudian bertanya langsung kepada Kabidnya, Amin. “Intensif akan dicairkan minggu ini, karena 2 minggu kemarin tidak ada pencairan travel termasuk dana DAK,” jawab Amin.

Tapi, lanjut dia, minggu ini akan cair sesuai data ajuan, yaitu 1535 orang. “Ada pengurangan 127 orang yang imbasnya tiap kecamatan dikurangi 2, akibat ada kecamatan yang terlambat pengajuan. Ke depan intensif harus dapat semua,” katanya.

Sementara terkait pernyataan Kadisdik di media tentang honorer Kertasura, Kadisdik mengatakan, itu tidak benar.

“Info itu dari Bu Nemi selaku kepsek disana, dan korwil. Nanti saya panggil terkait kebohongan berita tersebut. Namun pada dasarnya honor disana itu sebesar Rp 500 ribu dari BOS serta Rp 500 ribu dari partisipasi masyarakat, dengan catatan mereka yang honor masuk lagi puku 14.00 guna mengajarkan ilmu agama,” kata Kadisdik. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*