CIREBON – Seorang siswa SMP di Kota Cirebon mengalami luka cukup serius. Dia menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh 10 siswa SMA. Akibatnya, korban, yang diketahui berinisial KM (13), mengalami luka di bagian dalam kelopak matanya, kaki bengkak, memar di sekujur tubuh, dan luka lainnya. Selain itu, hidung korban juga tak berhenti mengeluarkan darah hingga kini.
“Hingga kini korban masih mendapat perawatan medis di RS Pelabuhan, Kota Cirebon,” ujar bibi korban, Hera Damayanti saat mengadukan apa yang dialami korban di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Jl Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Senin (9/12/2019).
Dipaparkan dia, aksi pengeroyokan terjadi pada Sabtu (7/12/2019), sekitar pukul 07.30 WIB – 09.30 WIB. Selama kurang lebih dua jam itu KM dianiaya, bukan hanya menggunakan tangan kosong, bahkan menggunakan raket dan sabuk.
“Keponakan saya masih kelas 7 SMP. Dia dikeroyok dan dianiaya oleh 10 anak SMA,” lanjutnya.
Penganiayaan itu, kata dia, bermula saat korban menemukan liquid vape di lingkungan sekolah pada pertengahan November 2019.
Korban kemudian melaporkannya kepada guru, sehingga dilakukan razia karena hal itu dilarang sekolah.
Beberapa siswa SMA yang masih satu yayasan dengan SMP korban pun dipanggil guru.
Mereka diduga melanggar peraturan sekolah karena membawa vape.
“Kami menduga guru itu menyebut nama KM yang menemukan liquid sehingga melakukan razia,” ujar Hera.
Pada Sabtu pagi KM dipanggil oleh sejumlah siswa SMA yang diduga pelaku penganiayaan itu.
Saat itu, KM tengah menunggu kedatangan guru di kelasnya karena ingin mengikuti remedial ujian.
KM yang memenuhi pemanggilan itupun dianiaya di salah satu ruang kelas sekolah.
“Keponakan saya bilang badannya diinjak-injak dan dibenturkan ke tembok, tidak cuma dipukuli,” kata Hera.
Bahkan, diduga para pelaku juga menganiaya menggunakan senjata tajam karena ditemukannya luka sayatan di tubuh korban.
“Keluarga kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Cirebon Kota,” tutup Hera. (red)