CIREBON – Proyek saluran air (drainase) di Desa Dompyong Wetan, Kec Gebang, Kab Cirebon, menelan banyak korban karena hingga kini tak kunjung tuntas bahkan terkesan ditinggalkan begitu saja oleh pemenang tender. Akibatnya, selain menimbulkan resiko yang mengancam keselamatan pengguna jalan, proyek tersebut menimbulkan dampak pencemaran lingkungan. Untuk diketahui, proyek saluran air itu menjadi kewenangan Dinas PUPR Kabupaten Cirebon.
Dedi Sutrisna, warga sekitar yang terdampak proyek mangkrak tersebut mengatakan, bahwa Ia dan anaknya mengalami langsung kecelakaan akibat adanya proyek drainase yang tak kunjung selesai itu. “Tanggal 23 Oktober 2019, jalan di depan rumah saya dibongkar dan sampai hari ini tanggal 26 November 2019 ditinggalkan begitu saja. Akibatnya anak kami yang berusia 2 tahun jatuh ke selokan yang berair item ijo dan bau,” ungkap Guru di SDN Tersana Baru ini.
Dedi mengaku masih bersyukur, karena posisi anaknya saat terjatuh dalam keadaan terlentang. Ia tak bisa membayangkan, jika saja anak yang masih batita itu terjatuh dalam posisi tengkurep dan tidak diketahui olehnya. “Untung jatuhnya itu nangkarak (terlentang), jadi langsung saya angkat. Kalau saja jatuhnya tengkurep, pasti langsung saya bawa ke RS,” katanya tegas.
Kejadian berikutnya justru menimpa dirinya sendiri saat mengendarai sepeda motor. “Kejadian berikutnya yakni saya sendiri terperosok saat naik motor. Dengan posisi motor menggantung di selokan. Selain itu ada juga insiden seorang ibu tertabrak tapi tidak sampai luka parah karena motornya langsung terperosok ke selokan. Itu sejumlah kejadian yang saya tahu secara langsung, belum lagi inisiden yang saya tidak tahu,” terangnya.
Ia dan puluhan warga lainnya berharap para pihak terkait bisa segera menuntaskan proyek saluran air yang mangkrak tersebut. Ditambah lagi akses transportasi yang cukup padat dimana puluhan kendaraan baik roda dua maupun roda empat melintas setiap menitnya.
“Selokan kami jadi rusak, air jadi menghitam dan jijik. Akibat lainnya yakni mobil kami selama sebulan lebih tidak bjsa keluar, tertahan di dalam. Harapan kami, instansi terkait, pemenang tender, pimpro segera menuntaskan pekerjaan ini agar aman dan tidak ada kecelakaan lagi. Saya juga minta, awalnya selokan itu rapih dan bersih jadi kembalikan lagi menjadi rapih dan bersih seperti semula,” pungkasnya. (jay/adi)