CIREBON – Jembatan di Blok Kedung Sumur, Desa Dompyong Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, kondisinya sangat memprihatinkan. Keberadaan jembatan ini juga sudah disurvey beberapa kali oleh dinas terkait, namun hingga kini belum ada realisasi perbaikan.
Dari pantauan Jabar Publisher di lokasi bersama Kuwu Dompyong Kulon, Abdul Halim S.AP, Senin (5/8/2019) siang, selain ditemukan tembok yang roboh, dan sisi tembok lainnya sudah retak parah, besi jembatan juga tampak sudah karatan dan sangat rapuh. Bahkan di bagian tengah jembatan, besi pengaman lepas. Sehingga jika ada pengendara yang tidak hati-hati, bisa terjun bebas ke sungai yang curam dan penuh sampah itu.
Masih di jembatan yang sama, kondisi tak kalah menyeramkan terjadi saat ada mobil melintas di sana. Jika dilihat dari sisi bawah, jembatan terlihat goyang. Apalagi jembatan tersebut merupakan penghubung Desa Dompyong Kulon dengan Desa-desa lainnya seperti Tambelang, Getrakmoyan, yang akhirnya tembus ke Jalur Pantura dan Jalur Sindanglaut – Cirebon.
Kuwu Abdul Halim S.AP, saat diwawancarai JP mengatakan, sebelum keadaannya separah ini, jembatan itu pernah disurvey langsung oleh Dinas PUPR Kab Cirebon. “Tahun 2017 kita sudah ajukan perbaikan. Lalu Dinas PUPR di Tahun 2018, pihak dinas meninjau ke sini, mereka juga sempat memperlihatkan SK pembangunannya. Tahun 2019 awal ada peninjauan lagi, bahkan sempat menggali tanah, katanya untuk pasang bor sebagai konstruksi awal, tapi faktanya sampai sekarang belum juga dibangun,” terang Abdul Halim sambil menunjukkan lokasi titik bor yang disurvey tersebut.
Ia juga mengaku sudah sering menerima keluhan warganya terkait realisasi perbaikan jembatan ini. “Jembatan ini adalah akses vital bagi masyarakat setempat dan desa lainnya, apalagi di pagi hari ratusan orang melintas ke sini untuk bekerja dan pergi sekolah dengan transportasi mobil, motor, sepeda, hingga pejalan kaki. Tak sedikit pula dari masyarakat yang datang ke kantor desa menanyakan kapan jembatan itu diperbaiki. Sejauh ini saya hanya bisa jelaskan, bahwa sudah disurvey tapi belum ada kelanjutannya,” sambung Kuwu Domkul.
Sementara itu, Khanafi, warga Gebang yang mengajar di Ponpes Alshohwah, Desa Dompyong Kulon, berharap perbaikan bisa segera dilakukan. “Sebaik-baik langkah adalah mencegah, jangan sampai jatuh korban dulu baru diperbaiki. Saya hampir tiap hari lewat ke sini, dan perasaan saya waswas, apalagi saat malam hari,” keluhnya.
Perbaikan Jalan Belum Tuntas Dan Butuh Penerangan Jalan
Tak hanya soal jembatan rupanya yang harus dituntaskan, perbaikan jalan di Desa Dompyong Kulon pun butuh penanganan segera dari dinas terkait, karena baru sebagian saja ruas jalan yang sudah mulus (depan kantor desa lama hingga ke masjid).
“Saya juga berharap jalan Kabupaten di Dusun II sepanjang 500 meter agar segera diperbaiki, karena sudah rusak. Begitu juga dengan lampu PJU, kita sangat membutuhkan agar jalan dari arah rel kreta api yang menuju ke SMPN 2 Gebang bisa terang dan tahun depan katanya akan direalisasikan sebanyak 20 titik. Perlu diketahui juga, selama ini masyarakat mengira bahwa pembangunan jembatan dan pengaspalan jalan itu menjadi tanggungjawab pemerintah Desa, padahal itu sudah SK Pemkab Cirebon melalui Dinas PUPR,” jelas Abdul Halim.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kab Cirebon saat dikonfirmasi pada Juli 2019 menjelaskan, bahwa untuk perbaikan jembatan tinggal menunggu proses lelang selesai. “Bukan hanya Jalan Getrakmoyan saja, jembatan di Dompyong Kulon juga akan diperbaiki tahun ini. Anggarannya sekitar Rp 700 juta, sekarang sedang proses lelang, silahkan lebih jelasnya bisa konfirmasi ke kuwunya,” jelas Yuningsih saat ditemui JP di ruang kerjanya. Ia juga berharap, sebelum dilantik menjadi Anggota DPRD Jabar, September 2019 mendatang, tugas-tugasnya sebagai Anggota/Pimpinan Dewan di Kab Cirebon sudah tuntas.
Redaksi JP juga akan melakukan konfirmasi ke Dinas PUPR guna mengetahui rencana strategis (Renstra) pembangunan infrastruktur di Cirebon Timur pasca kepemimpinan Plt Bupati Cirebon Imron Rosyadi, baik program yang sudah dilakukan lewat APBD murni 2019 juga rencana program yang akan dilakukan pada APBD Perubahan 2019. (adi/jay)