BEKASI – Toyota Housing Indonesia memperkenalkan rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa tersebut dibangun di atas lahan seluas 64 hektar. Ini merupakan rumah tahan gempa pertama yang dibangun di bawah pengawasan kontraktor Jepang.
“Rumah ini sangat cocok dengan kondisi iklim Indonesia yang sering terjadi gempa,” papar Presiden Toyota Housing Indonesia, Akihiro Hara, di sela peresmian pembangunan Klaster Sakura Regency 3, di Jalan Raya Pengasinan, Desa Jatimulya, Tambun Selatan Bekasi, Rabu (5/8).
Menurut dia, di atas lahan ini Toyota Housing akan membangun 114 unit rumah dua lantai dan dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar.
“Pembangunan rumah dengan teknologi tahan gempa ini merupakan jawaban atas tantangan membangun rumah masa depan,” tuturnya.
Selain tahan gempa, jelasnya, ada lima konsep baru yang diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam pembangunan rumah Toyota ini. Kelima konsep itu adalah struktur dinding panel, dengan panel yang terikat pada rangka baja, dimana rangka baja tersebut merupakan baja yang sama digunakan pada badan mobil Toyota.
Kedua adalah lapisan atap dan dinding bagian luar untuk mencegah kebocoran, ketiga adalah garansi anti bocor akibat hujan dan anti gempa untuk dua tahun, keempat atapnya dilapisi dengan insulasi dan loteng yang didesain untuk menghadirkan ventilasi natural.
Kemudian, kelima adalah waktu pembangunannya yang hanya memakan waktu tiga bulan dari pembanguan pondasi hingga tahap penyelesaian atau lebih cepat dibanding pembangunan rumah konvensional.
Presiden Toyota Housing Corporation, Tadashi Yamashina menjelaskan, ini merupakan proyek perumahan pertama yang dibangun sejak berdiri pada Februari 2015.
“Kami tertarik masuk ke bisnis ini, karena Indonesia saat ini mengalami backlog di atas 10 juta rumah dan kebutuhan akan rumah sekitar 800 ribu unit setiap tahunnya. Kami optimistis, dengan teknologi yang kami gunakan dapat mempersingkat waktu pembangunan rumah dan membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk membangun 114 unit rumah itu dana yang disiapkan Rp35 miliar. Ditargetkan tahun ini bisa menjual 20 unit dan dari jumlah itu yang akan diserahkan sebanyak 12 unit.
Pendapat yang sama juga disampaikan Vice President PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono. Menurut dia, pihaknya berharap Toyota Housing tidak hanya menjadi bagian dalam pembangunan perumahan di Indonesia tetapi juga dapat menyediakan tempat tinggal yang nyaman,
Disebutkan, rumah yang dibangun Toyota Housing Indonesia ini dipasarkan tiap unitnya dari Rp850 juta hingga Rp2 miliar.
“Rumah di Sakura Regency ini peruntukkannya tidak hanya bagi ekspatriat dalam hal ini WNA Jepang yang bekerja di seputaran Bekasi. Tetapi juga untuk masyarakat Indonesia,” tutupnya.
Perlu diketahui, total anggaran untuk membangun kluster ini menghabiskan dana kurang lebih Rp100 miliar. (fjr)