CIREBON – Warga Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, mengancam akan menggelar Aksi Demo ke PT. Indofood CBP, Senin (1/7/2019). Demo tersebut terkait penggalian sumur yang mengakibatkan kekeringan di rumah warga, perekrutan tenaga kerja yang tidak mengutamakan warga lokal, penyaluran dana CSR dan kerja sama limbah.
Aksi demo damai tersebut rencananya akan diikuti oleh 250 orang warga Ender yang dikoordinatori oleh Ketua BPD Ender, Chudori. “Kami akan mengadakan demonstrasi damai atas kejadian tidak keluarnya air bor warga yang mengakibatkan bor mereka rusak. Selain itu soal rekrutmen pekerja dan dana CSR. Tema lainnya adalah kerjasama limbah yang selama ini dikelola oleh pihak lain. “Kita warga lokal yang harusnya diprioritaskan, hanya jadi penonton saja,” ungkapnya, Selasa (25/6/2019).
Sedangkan saat dikonfirmasi Jabar Publisher sebelumnya, Jumat (22/6/2019), Chudori mengatakan bahwa Warga Ender merasa tidak puas dengan diadakannya audensi dengan PT Indofood di Kantor Kec Pangenan tanggal 15 Juni lalu. Salah satu tema yang dibahas adalah tentang pengeboran yang dilakukan oleh PT. Indofood dengan kedalaman 100 meter. “Walaupun (sumur) itu sudah ditutup, tetapi sampai saat ini masih berdampak. Ada sekitar 100 warga sumur bornya masih tidak mengeluarkan air. Tapi pihak Indofood mengklaim katanya itu fenomena alam. Kami minta statment itu dikaji ulang oleh instansi yang membidanginya,” kata Dori sapaan akrab Chudori.
Sedangkan Jerly Romadoni, selaku Anggota BPD Ender menambahkan, bahwa Indofood juga dicap ingkar janji soal perekrutan tenaga kerja yang memprioritaskan warga lokal. “Untuk perekrutan tenaga kerja tolong warga pribumi diperhatikan. Waktu audensi, pihak Indofood mengatakan ada sekitar 45 sampai 50 orang warga ender yang sudah kerja tetapi pas kita kroscek di lapangan hanya sekitar 30 orang, dan waktu itu pihak dari indofood hanya menjelaskan secara lisan tidak menunjukan data nama-namanya siapa saja,” tegas Jerli.
Indofood Selalu Sulit Dikonfirmasi Media
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, Jumat, pihak Indofood terkesan tertutup terhadap wartawan dan sulit dikonfirmasi. Seorang sekuriti bernama M Ridwan mengatakan, bahwa Bu Yuli bagian Humas PT. Indofood sudah pulang. “Ke sini lagi aja mas hari senin, tapi janjian dulu via telepon,” ujar sekuriti itu sambil memberikan nomor telepon 0231-8292100.
Saat ditanya wartawan berapakah nomor extentionnya agar telepon itu sampai kepada bagian terkait, Ia mwnjawabnya enteng. “Tidak pakai extention. Nanti ada yang jawab,” ujarnya.
Namun saat redaksi JP mencoba menghubungi nomor tersebut, Senin (24/6/2019) untuk membuat janji dan konfirmasi, ternyata line telepon meminta nomor extention atau tekan 0 untuk berbicara dengan operator. Dan saat menekan 0 tidak ada jawaban sama sekali hingga 2 menit telepon bejalan. JP pun kembali menghubungi hingga berekali-kali namun nadanya tetap sama yakni mesin penjawab otomatis berbahasa Inggris.
Karena tak ada jawaban, JP akhirnya kembali mendatangi PT. Indofood di hari yang sama, Senin (24/6/2019). Namun jawaban Security M. Ridwan berbeda lagi. “Kalau tidak bisa ditelepon, pakai surat saja. Seperti Polres atau kecamatan, kalau mau ketemu sama pimpinan kami itu pakai surat. Dari mana, keperluannya apa, disampaikan di surat itu. Nanti biasanya ada yang menghubungi,” ujar Security M. Ridwan berbelit-belit. (adi/jay)
itu Harus Ada PERJANJIAN. jgn lupa siapin berkas sebelum demo. laporan ke pihak keamanan setempat. biar demo terlindung Legal.