KARAWANG -Polisi kemana? itu pertanyaan yang pertama terlontar dari sejumlah warga Karawang. Akhir pekan kemarin, kembali terjadi pemalakan, penganiayaan dan penjarahan yang dilakukan geng motor di GOR Panatha Yudha, Karawang. Orang-orang yang berada di lokasi, menjadi korban. Termasuk, dua wartawan harian lokal Karawang. Satu diantaranya, selain hartanya dijarah, dirinya juga dianiaya, kepalanya dipukul pakai botol dan motornya ditendangi. Sementara yang satunya lagi hanya dikuras duitnya.
Dua wartawan harian lokal karawang yang menjadi korban kebringasan geng motor di GOR Panatha Yudha itu adalah Gusti (Spirit Karawang) dan Ega (Radar Karawang). Menurut pengakuan Ega, saat itu mereka bertiga (Gusti, Ega dan teman cewek Ega) tengah makan di GOR Panatha Yudha. Tiba-tiba ada sekelompok orang datang dan langsung mencekik Gusti dari belakang dan memukulnya dengan botol bir kosong.
“Saat itu kami hendak makan di GOR Panatha Yudha. Tiba-tiba dari belakang ada sekelompok orang mencekik Gusti dan memukulnya pakai botol bir. Kami tak bisa berbuat apa-apa, selain mereka banyakan, mereka juga membawa senjata tajam,” ujar Ega, sesaat setelah membuat laporan di Mapolres Karawang, Senin (3/7).
Peristiwa tersebut, lanjut Ega, terjadi pada Sabtu (1/8) sekitar jam 04.00 WIB. “Sambil menganiaya mereka juga memaksa kami untuk menyerahkan sejumlah uang buat beli minuman (miras),” tambah Ega.
Mendapati kondisi demikian, mereka pun terpaksa memilih jalan aman dengan menyerahkan sejumlah uang di sakunya sebesar Rp230 ribu. Nyaris para pelaku juga menggasak tas berisi kamera dan barang berharga lain miliknya andai mereka tak mempertahankannya. Bahkan, saat berusaha mengejar pelaku, Ega pun sempat menyaksikan dengan mata kepala sendiri, para pelaku lain yang diduga gerombolan para pelaku tengah melakukan aksi serupa kepada warga yang tengah nongkrong di seputaran Gor Panatayudha.
“Ternyata korbannya bukan saya dan Gusti saja. Di tempat lain para pelaku melakukan aksi yang sama. Sepertinya para pelaku ini terorganisir. Saya ingat, pelaku ada yang berkacamata, bertato di lengannya, sepeda motornya honda beat warna pink. Plat nomornya juga saya ingat banget,” ungkapnya.
Buntut dari peristiwa itu, keduanya memilih untuk melaporkan apa yang dialaminya kepada pihak Kepolisian Polres Karawang. Kendati, secara emosional keduanya merasa dongkol dan merasa terpukul atas kejadian tersebut, keduanya mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku itu.
Kapolres Karawang, AKBP Daddy Hartadi, menambahkan, laporan atas peristiwa yang menimpa kedua wartawan media cetak tersebut sudah ia terima. Dia berjanji akan segera menindaklanjuti kasus tersebut sesegera mungkin.
“Keterangan saksi dan korban sudah kami tuangkan dalam berita acara perkara (BAP). Laporan sementara plat nomor yang dilaporkan terpasang di motor salah satu pelaku ternyata setelah di cek palsu,” kata Daddy.
Untuk diketahui, sudah menjadi rahasia umum di GOR Panatha Yudha Karawang menjadi sarang kemaksiatan dan kriminalitas. Tiap malam, di lokasi tersebut banyak geng motor nongkrong, bercampur dengan PSK dan waria. Tak hanya itu, mereka yang nongkrong di lokasi itu juga kerap menggelar pesta miras dan transaksi seks. Bahkan ada juga yang memakai narkoba.
Untuk mendapatkan miras di GOR tersebut, sangatlah mudah. Tinggal berjalan beberapa meter ke belakang, ada sebuah toko yang lengkap menjual berbagai merek miras. Begitupun untuk mendapatkan pil koplo, di sana juga ada sejumlah pengedarnya. Ironisnya, tak pernah ada razia atau pengaman dari polisi yang tiap malam berpatroli. Polisi seolah membiarkannya. (bay)