CIREBON – Kementrian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan dana sebesar Rp 540,7 juta lebih sebagai biaya bagi penanganan korban banjir di Kabupaten Cirebon wilayah timur. Kemensos juga memastikan bahwa korban bencana banjir telah terurusi, hal itu disampaikan Mensos Idrus Marham saat memberikan santunan korban meninggal akibat banjir di Kabupaten Cirebon dan meninjau posko pengungsian korban banjir di Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasalameman, Kabupaten Cirebon, Senin ( 26/2/2018).
Dikatakan Idrus, Dana tersebut terdiri dari bantuan tanggap darurat sebesar Rp 347,3 juta rupiah lebih dan bantuan logistik sebesar Rp 178,5 juta rupiah lebih untuk provinsi Jawa Barat. Dan santunan korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta rupiah. “Perintah Presiden jangan ada masyarakat yang tidak tersentuh bantuan. Untuk itu, Saya tidak berhenti menyisir warga yang terkena bencana dimanapun. Di sini kita memberikan bantuan sebesar 540,7 juta agar beban masyarakat bisa tertangani,” kata dia.
Masih dikatakan Idrus, tanggap darurat terus dilakukan begitu juga pascabencana. Kemensos menangani masa tanggap darurat, memberikan bantuan berupa selimut, kasur, foodware dan mendirikan dapur umum serta layanan psikososial. “Kita upayakan secara maksimal dalam membantu korban,” ujarnya.
Selain memberikan bantuan bencana, Kemensos juga menberikan bantuan PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai bagi warga kabupaten Cirebon. Untuk Kabupaten Cirebon dari Kementerian Sosial pada tahun 2018 adalah Rp 418.097.150.000. Jumlah tersebut terbagi untuk PKH Rp 199.966.140.000 menjangkau sebanyak 105.732 jiwa, Bantuan Beras Sejahtera sebesar Rp218.081.160.000 untuk 165.213 keluarga, serta Bantuan Hibah Dalam Negeri sebesar Rp49.850.000.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat mengatakan, selain memberikan bantuan dana kemensos juga menerjukan Taruna Siaga Bencana untuk membantu korban karena banjir.”Begitu terjadi banjir kita langsung instruksikan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) untuk gerak cepat. Mereka dari daerah terdekat. Dari kota sebanyak 18 orang dan dibantu dari kabupaten terdekat,” kata Harry Hikmat.
Kemenakan memiliki Penerapan Standar Operasional (protap) setiap terjadi bencana. Protap tersebut merupakan bentuk respons cepat dari pemerintah termasuk pendirian dapur umum di lokasi pengungsian. “Langkah yang kita ambil sesuai instruksi Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo). Pastikan siapapun yang kena dampak sebuah bencana, pastikan semua bisa makan. Jangan sampai tidak ada yang terurusi makannya,” tuturnya.
Untuk korban meninggal dunia, dikatakan Harry akan mendapatkan bantuan sebesar Rp15 juta rupiah yang akan diberikan kepada ahli waris. “Untuk keluarga Dailah, kita berikan santunan kematian sebesar Rp15 juta rupiah,” lanjut Harry.
Seperti diketahui hari Kamis (22/2) sekitar pukul 23.00 WIB banjir merendam delapan kecamatan di Kabupaten Cirebon. Air dengan cepat merendam rumah-rumah warga. Di sejumlah lokasi, ketinggian genangan air bahkan mencapai sekitar dua meter atau setinggi genting rumah, ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir. Lokasi terdampak ada di tujuh kecamatan. Di Kecamatan Losari ada di Desa Tawangsari. Selain itu Kecamatan Waled di Desa Mekarsari, Gunungsari, Ciuyah. Kecamatan Pasaleman di Desa Cilengkrang, Cilengkrang girang, Tanjung anom, Tonjong, Pasaleman, Kecamatan Pabedilan di Desa Sidarsemi, Babakan Losari Lor, Kalibuntu dan Dukuhwidara. Sementara di Kecamatan Ciledug ada di desa Ciledug Lor, Ciledug Kulon, Ciledug Wetan, Jatiseeng Kidul. Kecamatan Gebang ada di Desa Gebang Udik dan Gebang Ilir. Sementara di Kecematan Pabuaran, titik banjir ada di Desa Sukadana. (crd)