TASIKMALAYA – Jumlah penderita positif difteri di Kabupaten Tasikmalaya bertambah menjadi dua orang. Sementara sebelas pasien suspect difteri hingga kini masih di isolasi dan jalani perawatan intensif di Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/01/2018).
Berdasarkan data yang diperoleh Rumah Sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya, dari pertengahan Desember hingga saat ini,pasien suspect difteri yang di isolasi dan jalani perawatan intensif di rumah sakit sebanyak 17 orang. daru ke 17 pasien tersebut, enam orang diantaranya sudah dipulangkan, termasuk satu pasien positif difteri, karena saat ini kondisinya sudah mulai membaik.
Sementara sebelas pasien suspect lainnya hingga saat ini masih di isolasi dan jalani perawatan intensif di rumah sakit SMC Kabupaten Tasikmalaya, termasuk satu pasien remaja berusia 14 tahun yang kembali dinyatakan positif difteri.
Pihak Ruamah sakit membenarkan adanya pasin yang positif difteri, hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kabid Kemedikan RS SMC Kabupaten Tasikmalaya, Dr. Iman Firmansyah. ”Benar masih ada pasien yang positif difteri. Pertengahan Desember hingga sekarang ada 17 pasien, tapi yang 6 orang sudah di pulangakan termasuk satu orang yang di nyatakan difteri di terapi sembuh dan sekarang sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Lebih lanjut Dr.Iman mengungkapakan, saat ini yang masih dilakukan perawatan secara intensif tinggal 11 orang, yang terdiri dari 7 pasien dewasa dan 4 anak-anak. “Nah tadi perhari ini yang positif nambah satu orang dengan usianya empat belas tahun,” jelasnya.
Masih dikatakan, Dr.Iman semuanya sudah di perikasa jadi kemungkinan untuk sebelas orang itu yang lain bisa di pulangkan dengan terapi difteri. “Dan yang satu saat ini kita pantau dulu hingga kondisinya membaik. Dan hingga sekarang yang positif sebanyak dua orang, tapi yang satu orang sudah di pulangkan pasien asal Kecamatan Jamanis,” imbuhnya.
Untuk mencegah bertambahnya penderita difteri, pihak rumah sakit dan dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya terus berkordinasi untuk penyediaan obat anti difteri dan serum untuk para pasien suspect. “Termasuk mempersiapkan vaksinasi bagi masyarakat, yang berada didaerah tingkat temuan difterinya tinggi,” tandasnya. (dri)