Home » Bandung » Sambut 2018, BIP Bikin Album Baru Bertema “Rock Belgi”

Sambut 2018, BIP Bikin Album Baru Bertema “Rock Belgi”

SETELAH sukses menelurkan Album patungan bertitel “Kata Jendral”, group band papan atas BIP, kini kembali menggarap album baru. Rencanananya, band yang beranggotakan Bongky (bass), Indra Q (keyboard), Pay (guitar) dan Ipang (vokal) ini, akan mengusung album dengan tema “Rock Belgi”. Apa itu Belgi? Yuk simak wawancara Jabar Publisher dengan sang keyboardis sekaligus master sound engineering, Indra Qadarsih.

SANTAI – Interview soal album baru BIP berlangsung santai.

Ditemui di Gedung Bandung Creatif Hub, Jalan Laswi No. 5 Bandung, Jumat (8/12/2017), Indra mulai bercerita kabar terbaru band-nya itu. “BIP lagi rekaman nih untuk album Rock Belgi (Belaga Gila). Kemarin kita abis rekaman di Jogja, Alhamdulillah rampung satu lagu,” ujar pria kelahiran 1 April 1971 ini.

Indra menjelaskan, tema “Rock Belgi” sendiri terinspirasi dari salah seorang crew BIP bernama Nandar. Selain bisa mengusir boring saat tour di beberapa kota, rupanya tingkah laku Nandar yang kocak plus gokil-gokil genius ini, bisa menyatukan visi mereka berempat untuk kembali berkarya.

“Belgi itu muncul gara-gara kru gue, Brother Nandar. Dia itu bapaknya belaga gila,” cetus Indra dengan tawa khasnya. Sambil sesekali menyedot rokok kretek asli Jombang, Ia kembali menjelaskan corak musik pada album baru BIP nanti. “Musik beda yah dengan Album Kata Jendral. Yang album sekarang ini lebih elektronik,” imbuhnya.

Mengapa pilih musik elektronik atau musik jaman now? Padahal banyak loh Bipers yang rindu BIP mencipta lagu bernuansa “Slank Formasi 13”, seperti Maafkan, Mawar Merah, Kamu Harus Pulang, Terlalu Manis, dan lainnya. Ditanya itu, Indra menjawabnya diplomatis. “Karena belum pengen aja, kalau udah pengen juga ntar ada,” ujarnya. Adapun soal deadline album dan jumlah lagu, putra sulung Titi Qadarsih ini belum bisa memastikan. “Sedapetnya aja,” kata dia.

Mixing & Mastering Digarap dengan AntiStudio

ANTISTUDIO – Indra Q menjelaskan konsep rekaman di luar studio.

Pada album BIP kali ini, proses rekaman, mixing, hingga mastering dilakukan dengan pola “anti studio” alias tidak digarap Indra di dalam ruangan. Ya, kejenuhannya bekerja di dalam studio selama hampir tiga dasawarsa membuatnya total berinovasi. Alhasil, Indra Q menjadi sound engineering pertama di Indonesia yang menggarap proses rekaman hingga finishing di alam bebas. “Nggak (niru siapapun). Emang udah jengah aja, 27 tahun didalem studio,” ucapnya.

Tagline #antistudio dan #antitembok yang gencar digaungkannya lewat medsos ternyata sudah melahirkan sejumlah karya, baik musik maupun scoring film. “Kreatifitas itu tidak terikat ruang, jangan (rekaman) di studio. Di hutan, di pantai, di gunung, karena perkembangan teknologi sekarang memungkinkan untuk itu. Inti dari antistudio adalah makin enteng, murah, dan memudahkan,” jelasnya. (Jay Q/JP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*