CIREBON – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) beserta istri Netty Heryawan dan rombongannya mengunjungi Jembatan Gantung (Jemtung) yang ada di atas Sungai Cisanggarung di Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat (1/12).
Bukan hanya satu jembatan yang dilewatinya, tetapi sekaligus dua jembatan yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Bahkan sempat berbincang bersama warga sekitarnya. Aher sapaan akbrabnya kepada “JP” mengatakan, Saya sudah terbiasa menyebrang jembatan semacam ini, karena kita orang kampung. Pembangunan jembatan itu sangat bermanfaat untuk warga setempat. Manfaatnya kini bahkan sudah bisa dinikmati. Bukan hanya untuk menyebrang anak-anak sekolah saja, melainkan bagi masyarakat pada umumnya.
“Menurut orang, jemtung sederhana ini merupakan karya kecil, tetapi bagi mereka yang terbantu merupakan karya besar, karena mereka terbantu dan ini bisa menghubungkan dua desa,” kata Aher. Masih dikatakan Aher, ketika telah sampai ke warga perbatasan Jateng dan Jabar, ia telah mendapatkan informasi bahwa banyak dari warga Jateng yang juga menyekolahkan anak-anaknya di Jabar. Maka melalaui sungai Cisanggarung ini, menjadi bukti bahwa batasan sungai Cisanggarung, bukanlah batas dari persaudaran. Maka bentuk ikhtiar untuk bisa mempertahankan itu, salah satunya diakui dengan hadirnya pembuatan jembatan.
Ketika ada pengembangan kedepan, maka pemerintah sudah seharusnya menyediakan jembatan permanen. Tetapi, ketika kebutuhannya hanya untuk menyebrang anak-anak sekolah, maka jemtung yang telah tersedia, dianggap sudah cukup. “Untuk saat ini, jembatan ini sudah cukup, karena digunakan untuk menyebrangi anak sekolah saja, tetapi ketika mau ada pengembangan, tentu pemda harus menyediakan jembatan permanen.
Ketika telah melihat secara langsung, kondisi jembatan yang ada, pihaknya tidak bisa berspekulasi untuk memberikan jaminan soal jembatan permanen. Karena, yang lebih tau peta pembangunan di daerah, adalah daerah itu sendiri (Pmkab Cirebon-red). Tetapi pihaknya tentu tidak akan berserah diri menyerahkan semuanya kepada pemda. “Ngga mungkin kan sendirian, pasti bersama, tetapi untuk pembangunan itu, tentunya yang paling tau rencana kedepannya, adalah orang-orang pemkab,” pungkas Kang Aher. (crd)