SUMBERJAYA – Banyaknya kecelakaan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan memakan banyak korban jiwa, juga disikapi oleh kyai di Majalengka. Malam tadi, Selasa (7/7), sekitar jam 22.00 WIB, sembilan kyai di Majalengka melakukan ritual doa bersama di titik fly over KM 178, yang merupakan wilayah terjadinya kecelakaan maut minibus Grandmax yang menewaskan tujuh orang.
Gelaran doa bersama oleh sembilan kyai di wilayah Majalengka ini dilakukan hingga jam 23.00 WIB. Kesembilan kiayi berkumpul dan berdoa di jembatan layang yang masuk pada area Desa Panjalin Lor Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka itu, puluhan warga juga ikut berdoa di sana. Puluhan lilin pun dinyalakan.
Suasana menjadi tampak khidmat, namun juga tak sedikit yang merasakan keanehan, mengingat sejumlah jurnalis juga merasakan aura yang berbeda. Itu pun dirasakan oleh mayoritas kiayi yang hadir dan berdoa bersama.
Salah satu kiayi yang merasakan adanya getaran aura aneh tersebut yakni KH A Ahmad Sirojudin Mansur, dia mengatakan telinganya sampai bergetar seperti merasakan naik pesawat.
“Ya saya merasakan juga, bahwa di titik ini auranya sangat lain. Makanya cocok sekali bahwa disini harus digelar doa bersama, auranya begitu kuat dan aneh, sampai sampai telinga saya masih sakit. Saya berpesan kepada warga kalau lewat jalan ini maupun lewat tol di bawahnya agar berdoa dulu,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Kiayi Maman Imanulhaq, yang juga anggota DPR RI dapil Sumedang Majalengka dan Subang, ia mengatakan pihakbnya merasa prihatin dengan banyak kecelakaan yang terjadi di tol Cipali, karena telah menelan korban jiwa yang cukup banyak. Pihaknya merasa perlu berinisiatif untuk baca doa bersama dengan tujuan tolak bala.
“Tujuannya adalah menolak bala, saya berharap ke depan dengan adanya doa bersama ini korban kecelakaan tidak terjadi lagi, cukuplah ini yang terakhir,” ungkapnya. ( nay )