Penipuan First Travel, Ditetapkan Jadi Tersangka Kiki Hasibuan Menangis
JAKARTA – Masih mengenakan kaos berwarna hitam, Siti Hasidah Hasibuan atau dikenal Kiki Hasibuan, diperiksa selama 1×24 jam pada Kamis (17/8/2017). Kiki diperiksa sebagai saksi dari tersangka Andika dan Annisa Hasibuan kasus penipuan yang dilakukan First Travel kepada calon jemaah umrah.
Saat itu, Kiki yang duduk di depan meja penyidik tertunduk ditemani oleh pengacaranya saat pemeriksaan dilakukan. Kanit Subdit V Jatanwil Bareskrim Mabes Polri, AKBP Pol Rivai Arfan mengatakan saat Kiki ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, dia sempat menangis.
“Iya pas saya bilang, kamu saya tetapkan menjadi tersangka, dan kami tahan, dia langsung menangis,” ungkapnya saat penggeledahan kediaman Kiki di Kebagusan, Jakarta, Jumat (18/8/2017).
Menurut Rivai, Kiki merupakan seorang wanita yang berperawakan seperti pria dengan rambut bondol dengan beberapa tato menghiasi tubuhnya. Dia dikenal sebagai Direktur Keuangan dari First Travel yang dibuat oleh kakaknya.
Penetapan tersangka oleh kepolisian kepada Kiki, dikatakan sudah memiliki dua alat bukti yang kuat, karena yang bersangkutan mengetahui aliran dana dari calon jemaah yang digelapkan.
Namun, Rivai enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai alat bukti apa saja yang telah dimiliki pihak kepolisian untuk menetapkan Kiki menjadi tersangka. “Itu nanti biar atasan saja yang bicara,” ujarnya lagi.
Rumah Kosong
Usai penahanan berlangsung pada Jumat (18/8/2017) dini hari pukul 02.00 WIB, pihak kepolisian kemudian melakukan penggeledahan di rumah Kiki Hasibuan yang berada di Jalan Kebagusan IV dalam, RT 10/04 No 55 D, Jakarta Selatan.
Rumah dua lantai itu, berdesain modern dengan dua pintu kecil di sebelah kanan dan kirinya. Dipadu dengan cat berwarna abu-abu dan tembok kayu di depannya, tanpa pagar rumah. Kediamannya berada di Cluster Vasa Kebagusan yang diisi hanya 12 unit itu.
Tidak ada barang-barang yang bisa dibawa oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti. Pasalnya, saat ini rumah itu dalam keadaan kosong. Begitu juga dengan isinya seperti perabotan dan dokumen yang sudah tidak ada di dalam rumah.
“Kosong. Tidak ada yang bisa dibawa,” jelas Kanit Subdit V Jatanwil Bareskrim Mabes Polri, AKBP Pol Rivai Arfan usai keluar dari rumah dua lantai itu.
Seorang petugas keamanan setempat, Naim yang juga berada di lokasi, mengatakan seminggu yang lalu, Kiki pada pukul 03.00 WIB, membawa seluruh perabotan rumah menggunakan satu mobil pikap.
Tidak banyak yang dikatakan oleh Kiki saat membawa barang-barang itu. Hanya mengatakan tidak jadi menempati rumah. “Saya sempat nanya jam tiga pagi, mau kemana kok dibawa semua? Terus dia bilang cuma mau dibalikin lagi. Orangtuanya tidak mau menempati rumah,” kata dia.
Kasur, sofa, televisi layar datar, dan perabotan lainnya juga diangkut mengenakan mobil tersebut. “Katanya mau dikirim lewat jalur laut, kemananya saya tidak tahu,” lanjutnya.
Tidak Bergaul
Dua bulan sudah Kiki Hasibuan menempati rumahnya yang berada di Kebagusan. Hanya saja, Kiki jarang sekali pulang ke rumah. Hanya seminggu sekali atau seminggu dua kali, adik dari Annisa Hasibuan itu pulang.
Bahkan, ketua RT setempat tidak tahu keberadaan Kiki yang sudah membeli rumah seharga Rp 1,5 miliar tersebut. “Saya barusan ngomelin satpam. Ada orang baru di sini sudah dua bulan, malah tidak ada lapor-lapornya ke saya,” tandasnya.
Naim, yang sempat bertemu beberapa kali dengan Kiki menuturkan Direktur Keuangan First Travel itu sering duduk di garasi mobil dengan kaki menyila sambil menghisap rokok.
Jarang, Kiki menyapa tetangganya, karena hanya tinggal beberapa jam saja kemudian pergi ke luar rumah. “Jarang di sini juga, jadi kurang kenal memang. Kalau di garasi itu kan dia punya mobil Honda CRV putih, jadi kehalangan,” ucap Naim.
Begitu juga dengan renovasi rumah yang dilakukan oleh Kiki yang mengubah kamar pembantu menjadi dapur itu, dilakukan tanpa memberitahu dirinya. (dbs)