Home » Tasikmalaya » Gerbang Tasik » Ribuan Pelajar & Santri di Tasik Unjuk Rasa Tolak Full Day School

Ribuan Pelajar & Santri di Tasik Unjuk Rasa Tolak Full Day School

Ribuan Pelajar & Santri di Tasik Unjuk Rasa Tolak Full Day School

TASIK – Ribuan santri dan pelajar dari Pondok Pesantren dan badan otonom Nahdatul Ulama (NU) se-Kabupaten Tasik, Selasa (15/08) siang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Tasikmalaya.

Mereka meminta pemerintah membatalkan rencana penambahan jam belajar sekolah atau full day school yang dinilai akan mengikis dan mematikan eksistensi madrasah diniyah yang ada di Kab Tasik.

Gelombang penolakan terhadap Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 tentang hari sekolah dan full day school terus disuarakan oleh Nahdatul Ulama di berbagai daerah di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Tasik.

Dengan membawa poster berisi penolakan full day school, masa juga berorasi mendesak presiden Jokowi agar mencabut dan membatalkan permendikbud nomor 23 tahun 2017 tersebut. Para santri dan pelajar ini bahkan diliburkan dari kegiatan belajar di sekolah untuk mengikuti aksi penolakan full day school ini.

Menurut Kadisdik Kabupaten Tasik, H Kundang Sodikin, mengatakan ia juga sepakat bahwa full day school di Kabupaten Tasik tidak akan mungkin dilaksanakan. “Di Tasik, FDS tidak ada karena di Kab Tasik syarat untuk masuk sekolah harus memiliki ijazah Madrasah Diniyah,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Iwan, juga mengungkapkan dalam rangka tolak kebijakan pemerintah dalam memberlakukan full day sehcol kalau diberlakukan serentak maka akan membunuh keberadan madrasah diniyah di Kota Tasik. “Intinya kami tidak setuju dengan kebijakan tersebut,” jelasnya.

Jika pemerintah tetap menerapkan kebijakan penambahan jam belajar sekolah atau full day school, para santri dan warga NU Kabupaten Tasik ini mengancam akan melakukan aksi penolakan dengan masa yang lebih banyak. (and)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*