PKS Siapkan Stok Pemimpin Indonesia Timur
AMBON – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serius melahirkan stok kepemimpinan bangsa melalui Sekolah Kepemimpinan Partai (SKP). Kali ini PKS menggodok calon pemimpin wilayah Indonesia Timur yang meliputi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dalam SKP PKS di Maluku, Jumat (14/7/2017).
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan, SKP menyatukan visi bersama dari setiap calon pemimpin. Sehingga, cita-cita besar yang dimiliki oleh PKS dapat diwujudkan bersama.
“SKP juga dapat menyatukan visi kolektif kita yang demikian luar biasa. Yakni, mewujudkan cita-cita nasional yang ada dalam pembukaan Undang Undang Dasar 45 yang dibahasakan dengan ‘Mewujudkan Masyarakat Madani yang Adil dan Bermartabat,” ujarnya.
Sohibul juga berharap, SKP ini mampu mewujudkan pemimpin yang mampu memberikan kebermanfaatan yang banyak kepada masyarakat dan bangsa. Karena, menurut Sohibul PKS memiliki cita-cita yang mulia untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berkontribusi terhadap peradaban.
Dalam kesempatan tersebut, Sohibul Iman mengajak kepada seluruh kader PKS Indonesia Timur agar mampu memanfaatkan perkembangan teknologi.
Selain menjelaskan mengenai pentingnya memanfaatkan teknologi, Sohibul Iman juga menerangkan mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh calon-calon pemimpin.
“Perkembangan teknologi akhir-akhir ini juga menyebabkan masalah sosial yang kompleks. Kemudian, kemajuan teknologi ini juga menyebabkan pengawasan rakyat semakin ketat, sehingga semua masyarakat bisa me mengevaluasi kepemimpinan siapapun. Maka, di era ini diperlukan pemimpin yang melek terhadap perkembangan teknologi dan pemimpin yang berprestasi,” terang Sohibul.
Doktor lulusan Jepang ini menekankan karakter pemimpin yang berlandaskan pada niat, nilai, nalar, network dan nyali.
“Setiap kader PKS akan dikenalkan sejak awal tentang nilai-nilai partai. Sehingga, seharusnya kita harus sudah dapat menginternalisasikan nilai-nilai tersebut didalam kehidupan kita. Semakin besar kemepimpinan yang kita punya, maka harus semakin dekat kota dengan orang-orang baik yang siap menasehati kita,” tegasnya.
Sebagai partai yang berlandakan Islam, Sohibul juga menekankan pentingnya nalar dalam kepemimpinan. Sebagai seorang pemimpin, harus memiliki kemampuan nalar yang baik. Sehingga, dia dapat mengelola kepemimpinannya. “Kemudian yang terakhir adalah nyali yang pas, karena jika berlebihan tanpa dibekali dengan 4 N pertama adalah nekat. Sehingga nyali ini dapat pas jika 4N sebelumnya sudah terpenuhi,” terang Sohibul. (rls)