TASIK – Insfeksi mendadak Petugas Gabungan Kepolisian dan Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, temukan beras berkutu tersimpan di gudang Bulog di Jalan Si Tobing. Selain untuk penyaluran Beras Sejahtera (rasta), beras yang dikemas dalam plastik juga biasa dijual dalam operasi pasar murah, Selasa (30/5/2017) siang tadi.
Petugas telah menemukan beras tidak layak konsumsi. Selain banyak mengandung krikil, dalam beras yang dijual Rp 8.500 per-kilogram ini banyak kutu hidupnya. Semula beras ini akan disalurkan dalam program Beras Sejahtera, serta untuk operasi Pasar Murah yang selalu digelar selama ramadhan.
Bulog tidak memungkiri beras yang tersimpan digudang mengandung kutu itu karena lama tidak disalurkan. Minimnya pengawasan ditambah banyaknya stock beras membuat keberadaan beras tak layak konsumsi tidak diketahui. Sedikitnya terdapat sekitar 200 ton beras yang diduga tidak layak konsumsi tersimpan di gudang.
Menurut Kepala gudang Bulog, Arif Kurniawan, karena terlalu lama didiamkan beras jadi berkutu. “Kita simpan disini kan terlalu lama pak, harusnya disalurkan bulan Maret karena kelamaan jadi timbul kutu. Ini beras, kita antisipasi terlihat kutu kita kemas ulang bersih lagi. Karena minim pengawasan, kan kita ngawasinnya juga banyak, ini dua ratus ton untuk raskin sebagian juga dijual buat operasi pasar murah,” kata Arif.
Temuan beras berkutu membuat geram Pemda, hingga menyarankan masyarakat luas tidak membelinya. Pemerintah Daerah beranggapan kualitas beras yang dijual tidak sebanding dengan harga Rp 8.500 per-kg. “Tidak sesuai dengan nilai harga, kalau tidak sesuai jangan dibeli. Berasnya pecah-pecah, dan kita juga menemukan kutu,” ujar Kadis Sosial Kota Tasik, Hm Firmansyah.
Petugas gabungan menyarankan agar pihak Bulog tidak menyalurkan beras yang tidak layak kepada masyarakat, pengawasan akan terus dilakukan Pemerintah Daerah selama ramadhan, untuk menjaga agar masyarakat mendapat kebutuhan yang layak. (and)