KARAWANG – Ratusan hektar sawah di Kecamatan Tegalwaru, Karawang, terancam gagal panen lantaran kekeringan. Parahnya lagi, kekeringan di kecamatan tersebut merembes pada ketersediaan air untuk keperluan sehari-hari warga.
Sumur-sumur dan pompa air milik warga kering. Dan hanya untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari, warga meski rela berjalan hingga 2 kilometer.
Seperti yang dialami warga di Desa Cintalanggeng, Kecamatan Tegalwaru. Mereka harus berjalan sejauh 2 kilometer untuk mendapatkan air lantaran sumur-sumur dan pompa air yang ada di desa tersebut kini sudah kering. Selain mesti berjalan jauh, warga pun tak lantas dengan mudahnya memperoleh air itu. Mereka mesti mengantri dan dijatah, maksimal 2 jeriken per warga.
“Ya seperti ini pak, kami harus berjalan jauh, setelah itu hanya bisa membawa pulang 2 jeriken,” ujar Maemunah (42), warga Desa Cintalanggeng.
Diakui Maemunah, kekeringan yang melanda desa tersebut sudah terjadi sejak dua bulan ke belakang. Selain sawah, sumur dan pompa air di wilayah desa tersebut semuanya tak berair. “Dengan kondisi ini kami sangat tetrsiksa. Gimana tidak, air kan merupakan kebutuhan yang sangat vital,” timpal Marwan, warga lainnya.
Marwan mengatakan, dengan kondisi seperti ini, warga desa tersebutpun terancam gigit jari di musim panen sekarang. Pasalnya sawah-sawah mengalami kekeringan dan tanaman padinya rusak.
“Sekarang sudah banyak sawah yang dibiarkan begitu saja, tidak diurus. Ya mau diurus gimana, sawahnya kekeringan begitu. Jadinya juga banyak tanaman padi yang rusak,” tambah Marwan. (red)