BANDUNG – Sekretariat Daerah Jawa Barat mengantisipasi ancaman Malware Ransomware Jenis WannaCRY dengan mematikan jaringan internet Gedung Sate dari, Minggu (14/5/17) pukul 19.00 WIB hingga Senin (15/05/17) pukul 13.00 WIB untuk memberikan waktu bagi para pegawai menyalin (back up) semua data di komputer masing-masing.
Kepala Bagian Publikasi Setda Jabar Ade Sukalsah menyebutkan antisipasi ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Siaran Pers Kominfo No. 56/HM/KOMINFO/05/2017 Tentang Antisipasi Terhadap Ancaman Malware Ransomware Jenis WannaCRY. “Pada pengajian subuh dan apel pagi kami informasikan pada seluruh karyawan untuk segera mem-back up data-data penting terkait pekerjaan dan informasi penting biro masing-masing,” katanya di Gedung Sate, Bandung, Senin (15/5/2017).
“Ini langkah antisipasi yang dapat dilakukan, agar jika terjadi serangan, kerusakan yang terjadi tidak terlalu luas dan berdampak,” jelasnya.
Ade mengatakan Pemprov Jabar melalui Diskominfo saat ini tengah intensif menyusun langkah penanganan jika terjadi serangan terhadap sistem IT di Pemprov. Teknisnya nanti akan terbit surat edaran tentang antisipasi serangan virus malware ransomware wannacrypt ke seluruh dinas di lingkungan Pemprov Jabar.
Malware Ransomware Jenis WannaCRY
Disebutkan dalan Siaran Pers Kominfo RI tertanggal 14 Mei 2017, telah terjadi fenomena serangan siber di beberapa negara, termasuk Indonesia. Serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting), maka serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.
Serangan siber yang menyerang Indonesia berjenis ransomware. Ransomware adalah sebuah jenis malicious software atau malware yang menyerang komputer korban dengan cara mengunci komputer korban atau meng-encrypt semua file yang ada sehingga tidak bisa diakses kembali.
Tahun ini sebuah jenis ransomware baru telah muncul dan diperkirakan bisa memakan banyak korban. Ransomware baru ini disebut Wannacry. Wannacry ransomware mengincar PC berbasis windows yang memiliki kelemahan terkait fungsi SMB (Server Message Block) yang dijalankan di komputer tersebut. Saat ini diduga serangan Wannacry sudah memakan banyak korban ke berbagai negara.
Untuk keamanan penggunaan Komputer di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan pentingnya semua Orang baik individu, perusahaan, kementerian, lembaga serta organisasi lainnya melakukan antisipasi dan pencegahan dari serangan malware WannaCry tersebut.
Disebutkan, penularan dapat melalui penyebaran file attachment email dan link ke situs Malware – bukan hanya lewat penyebaran melalui jaringan. Saat ini belum ada solusi yang paling cepat dan jitu untuk mengembalikan file file yang sudah terinfeksi wannacry. Akan tetapi memutuskan sambungan Internet dari komputer yang terinfeksi akan menghentikan penyebaran WannaCry ke komputer lain yang rentan atau vulnerable. (hms/rls)