PALABUHAN RATU, KAB. SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar acara Malam Pesona Geopark Ciletuh-Palabuhanratu 2017 di Gor Palabuhanratu, Jl. Jenderal Ahmad Yani, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu malam (10/5/17). Dalam acara ini diperkenalkam pula Duta Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yaitu artis senior Paramitha Rusady.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) yang hadir pada kesempatan ini, dipilihnya Paramitha Rusady dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya karena Mitha (sapaan akrab Paramitha Rusady) merupakan orang Jawa Barat. Mitha juga cukup mengenal alam Jawa Barat, khususnya Palabuhanratu karena dirinya sering berkunjung ke tempat ini.
“Karena berbagai pertimbanganlah ya, karena dia juga memang orang Jawa Barat, orang Sunda. Kemudian juga artis yang sudah dikenal dan mengenal alam ini,” ucap Demiz usai acara. “Kita harapkan (Mitha) bisa fasih ya berbicara tentang geopark,” harapnya.
Dengan ditunjuknya Mitha sebagai Duta Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, maka langkah promosi, edukasi, serta sosialisasi tentang keunggulan Ciletuh-Palabuhan Ratu sebagai sebuah geopark atau taman bumi ada di tangannya. Mitha sendiri mengaku berat mengemban tugas sebagai duta. Namun, bagi dirinya merupakan suatu kebanggaan telah diberi kepercayaan menjadi seorang Duta Geopark.
“Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas amanah dan apa yang dipercayakan kepada saya untuk mengemban tugas saya untuk menjadi Duta Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu ini,” ungkap Mitha usai acara.
“Langkah saya – karena tugas yang harus saya emban ini cukup berat karena saya harus menyuarakan, mengumandangkan, dan menyukseskan bagaimana wisatawan untuk datang kemari (Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu). Ini adalah tanggung jawab kita semua yang akan saya wakilkan, yang akan saya suarakan agar mereka (wisatawan) tertarik dan datang,” lanjutnya.
Untuk itu, Mitha mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Barat dan Ciletuh-Palabuhan Ratu agar bisa mengetahui lebih jauh tentang Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Menurut Mitha, banyak sekali kekayaan alam, seni dan budaya di Ciletuh dan Palabuhan Ratu yang belum diketahui masyarakat luas. “Saya merasa terpanggil dan senang sekali untuk bisa menyuarakan tentang Geopark Nasional di Ciletuh-Palabuhan Ratu ini,” tutur perempuan yang juga Duta Lingkungan Hidup ini.
Mitha pun berharap besar Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu akan menjadi primadona wisata dunia. Dia ingin Ciletuh-Palabuhan Ratu tidak hanya dikunjungi wisatawan dalam negeri tapi juga wisatawan dari seluruh dunia. “Besar harapan saya agar pesona wisata Ciletuh-Palabuhan Ratu ini akan menjadi primadona wisata dalam negeri dan juga bagi para wisatawan yang akan datang dari seluruh Nusantara bahkan dari seluruh dunia,” katanya.
Acara Malam Pesona Geopark Ciletuh-Palabuhanratu ini merupakan ajang promosi dan sosialisasi Geoparak Ciletuh-Palabuhanratu. Seperti diketahui sebelumnya, bahwa Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sedang dalam proses pengajuan untuk menjadi Unesco Global Geopark (UGG). Rencananya tim asesor atau penilai dari Unesco pun akan datang mengunjungi Ciletuh-Palabuhanratu pada Juni 2017 mendatang.
Dalam acara Malam Pesona ini ditampilkan berbagai seni dan budaya, tayangan tentang keindahan alam Ciletuh-Palabuhanrtau, serta fashion show batik khas Pakidulan. Wagub Demiz optimis dengan berbagai kekayaan alam, keanekaragamanhayati, dan seni-budaya yang ada Ciletuh-Palabuhanratu akan bisa mewujudkan cita-cita sebagai Geopark Dunia atau UGG. Dia juga berkeinginan untuk membangun gedung kesenian di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
“Makanya kalau lihat begini (pertunjukan seni-budaya di Malam Pesona) agaknya di Palabuhanratu ini, sama Palangpang juga Ujung Genteng bisa dibuatkan gedung kesenian atau amphitheater yang hanya pakai guwungan saja, sehingga betul-betul anak-anak mudanya ini bisa mengekspresikan kreatifitas mereka,” ujar Demiz.
Demiz juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan acara Malam Pesona ini. Acara tersebut bisa menjadi ruang kreatifitas – khususnya generasi muda di Ciletuh dan Palabuhanratu untuk mengolah berbagai potensi yang ada. “Acara (Malam Pesona) ini menjadi ruang bagi anak-anak muda khususnya yang kreatif agar bisa mengolah seni-budaya yang ada disini menjadi sebuah atraksi yang menarik, karena sekarang kepariwisataan itu bukan hanya alam tapi juga atraksi seni-budaya masyarakat setempat,” tukas Demiz.
Untuk menjadi sebuah Geopark Dunia tak hanya keindahan alam dan seni-budaya yang menjadi patokan. Keterlibatan atau peran serta masyarakat dalam melestarikan kekayaan alam dan seni-budaya yang ada juga menjadi salah satu pertimbangan. Apalagi apabila peran serta tersebut menjadi nilai tambah dalam peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat di sekitar geopark.
“Sebab pemberdayaan ekonomi masyarakat yang juga diperuntukkan bagi masyarakat Ciletuh-Palabuhanratu, bukan untuk orang lain. Jangan sampai justru masyarakat Ciletuh-Palabuhanratu ini terpinggirkan oleh pertumbuhan ekonomi yang ada. Justru peran serta masyarakat Ciletuh-Palabuhanratu ini yang harus lebih besar dari masyarakat lainnya,” papar Demiz dalam sambutan di acara Malam Pesona Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Pemprov Jawa Barat pun berkomitmen untuk membenahi sektor pendukung pariwisata di Ciletuh dan Palabuhanratu. Salah satunya membangun infrastruktur yang memadai. Demiz mengaku pihaknya akan mendorong agar Pemerintah Pusat bisa membantu pembangunan bandara serta jalan tol langsung ke Palabuhanratu (Jakarta-Bogor-Palabuhanratu). Untuk itu, kerjasama semua pihak diperlukan agar bersinergi membangun wisata Ciletuh-Palabuhanratu.
“Kalau ada jalan tol ke Palabuhanratu itu adalah perjalanan wisata karena melewati daerah-daerah yang indah. Andai kata pun cukup jauh secara kilometer tapi indah pemandangannya – tidak akan terasa (perjalanan jauh). Itu juga akan menumbuhkan perekonomian sepanjang jalan tol tadi,” jelas Demiz.
“Kita tahu bahwa kepariwisataan menjadi andalan kita saat ini. Karena itu saya meminta dengan sangat seluruh stakeholder bersinergi untuk mewujudkan itu semua,” pintanya. (hms/rls)