BEKASI – Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kemenhub RI resmikan Underpass Tambun yang berlokasi di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/05).
Dirjen Perekeretaapian Kemenhub, Prasetyo mengatakan, meminta maaf atas lamanya pembangunan tersebut karena prosesnya. “Saya minta maaf atas pembangunan yang lama. Saya berharap pemerintah Kabupaten Bekasi bisa memelihara dari underpass ini dengan baik. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan banyak oleh masyarakat. Sekarang kita langsung serah terimakan kepada pemerintah Kabupaten Bekasi untuk pemeliharaannya,” ujar Prasetyo.
Sebelumnya, pembangunan underpass Tambun Selatan sudah dimulai sejak 2014 lalu. Total anggaran yang dikucurkan sebanyak Rp 188 miliar. Dimana pembangunan sumber dananya tersebut dibagi Untuk pembangunan fisik dari Dirjen Perkeretaapian Rp 108 Milyar dan dari Pemkab Bekasi Rp 80 miliar untuk pembebasan lahan.
Lebar terowongan itu 22 meter dan panjang 162 meter dengan memiliki 4 jalur. Selain itu, pembangunannya sempat terhenti selama setahun pada 2015 karena terkendala persoalan lelang dengan pihak ketiga. “Lahan yang dibebaskan milik warga setempat dan sudah dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi 2014,” katanya.
Dia mengatakan, pembangunan underpass ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di beberapa titik sepanjang Jalan Sultan Hasanudin, Tambun hingga Cibitung. Terlebih bila jalur jalan ditutup karena kereta api hendak melintas. “Makanya pemerintah daerah mengusulkan agar dibuatkan underpass. Alhamdulillah sekarang selesai dan kami berharap bisa memecah kemacetan di Tambun dan Cibitung,” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin mengaku senang dengan underpass (terowongan) Tambun Selatan sudah diresmikan. “Saya merasa senang underpass sudah diresmikan. Saya sempat tidak dicoblos gara-gara underpass belum selesai juga. Akhirnya, masyarakat Tambun milih saya,” katanya saat pada peresmian underpass Tambun oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub.
Menurut Neneng, warganya sudah menunggu lama pembangunan jalan tersebut hingga 3 tahun. Ia berharap dari pembangunan ini bisa mengurai kemacetan yang terjadi di daerah Tambun. “Pembangunan underpass ini program dari pemerintah pusat atas usulan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang terjadi di wilayah Tambun-Cibitung,” pungkasnya. (fjr)