Home » Headline » Kang Jimmy Pertaruhkan Namanya untuk Petani Telukjambe

Kang Jimmy Pertaruhkan Namanya untuk Petani Telukjambe

KARAWANG – Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy) memutuskan untuk mempertaruhkan namanya sebagai jaminan untuk perjuangan nasib 270 petani Telukjambe yang sedang bersengketa dengan PT. Pertiwi Lestari.

Sebelum berhasil menemui Presiden Jokowi, para petani Telukjambe ini memang tidak mau kembali ke Karawang dan terus akan melakukan aksi massa di Jakarta, sebelum presiden memberikan jaminan kepada para petani agar kembali bisa mendapatkan haknya atas sengketa tanah dengan PT. Pertiwi Lestari.

Setelah berhasil menemui presiden dan mendapatkan jaminan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil untuk menyelesaikan persoalannya selama satu bulan, para petani tetep bersikukuh tidak ingin kembali ke Karawang, sebelum mendapatkan jaminan “hitam di atas putih” untuk penyelesaian sengketa tanahnya.

Berdasarkan keterangan dari Kang Jimmy, awalnya para petani sendiri meminta kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk menandatangani hitam di atas putih untuk menyelesaikan persoalannya. Namun pada akhirnya Sofyan A. Djalil tidak mau melakukan tandatangan kesepakatan para petani.

Pada akhirnya, para petani meminta Kang Jimmy untuk menandatangani kesepakatan sebagai jaminan hitam di atas putih dalam menyelesaikan persoalannya selama satu bulan. Kemudian karena alasan ada jaminan dari Menteri Agraria dan Tata Ruang, akhirnya Kang Jimmy mengaku bersedia untuk menandatangani kesepakatan para petani.

“Kemarin saya mencoba menghubungi Pak Menteri. Kemudian beliau telpon balik dan bilang kalau beliau berjanji akan menyelesaikan persoalannya selama satu bulan. Karena ini atas perintah langsung dari Pak Presiden. Makanya saya mau tanda tangan kesepakatan ini,” tutur Kang Jimmy, saat menunggu kedatangan para petani di Rumah Dinas Bupati (RDB) Karawang, Sabtu sore (6/5).

Menurut Kang Jimmy, ia sendiri sudah melaporkan persoalan ini kepada Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana. Kemudian pada saat meminta kepada Bupati untuk menandatangani kesepakatan dengan para petani, Cellica sendiri mempersilahkan dan mempercayakan kepada Kang Jimmy untuk menandatangani kesepakatannya.

“Sebenernya persoalan ini domainnya ada di kementrian, bukan di pemerintah daerah. Tapi karena Pak Menteri sudah memberikan jaminan untuk menyelesaikan persoalannya selama satu bulan, ya mau tidak mau saya harus tanda tangan. Yang penting para petani pulang dulu ke Karawang,” terangnya.

Disinggung mengapa para petani ditampung di RDB, Kang Jimmy menjelaskan, sebenarnya pemda kembali menawarkan agar para petani kembali lagi ke rumah susun. Tetapi karena alasan para petani tidak mau balik ke rumah susun, akhirnya Kang Jimmy mengambil alternatif solusi lain agar para petani tinggal di RDB untuk sementara waktu.

“Wong yang namanya habis ketemu presiden, masa sih gak kita sambut dengan baik. Saya pikir ini suatu kehormatan bagi para petani yang bisa tinggal sementara waktu di rumah dinas bupati, sambil kita menunggu penyelesaian persoalan yang sedang ditangani kementrian. Dan selama sebulan ini kita akan intens berkomunikasi dengan kementrian,” katanya.

Selama satu bulan, sambung Kang Jimmy, biaya hidup (makan dan minum) para petani sendiri ditanggung langsung oleh Kementrian Sosial. Yaitu dimana per satu orang petani akan dijamin kebutuhan biaya hidupnya Rp 900 ribu per jiwa selama satu bulan selama tinggal di RDB.

“Oke bapak dan ibu, ini kesepakatannya saya tanda tangan ya. Doakan terus Pak Presiden supaya sehat, agar bisa menyelesaikan persoalan bapak dan ibu semuanya. Doakan terus kami pemerintah daerah, doakan terus Ibu Bupati dan saya agar bisa memimpin dengan adil untuk masyarakat Karawang,” ujarnya.

“Bismillahirrohmanirrohim, ini saya tanda tangan,” imbuh Kang  Jimmy, di hadapan ratusan pata petani yang kemudian membacakan “hadiahan” Al-Fatihah berjamaah yang dipimpin Kang Jimmy langsung.

Untuk diketahui, kesepakatan yang ditandatangani Kang Jimmy dengan para petani sendiri berisi mengenai kesepakatan para petani dengan presiden melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil. Yaitu dimana kementrian berjanji akan menyelesaikan persoalannya selama satu bulan.

Bahkan Sofyan A. Djalil berani mengundurkan diri dari jabatannya, ketika persoalan para petani dengan PT. Pertiwi Lestari ini tidak selesai selama satu bulan. Dan berdasarkan pantauan Jabar Publisher di RDB Karawang, Kang Jimmy sendiri terlihat meneteskan air mata saat menandatangani kesepakatan dengan para petani.

Tangisan Kang Jimmy tersebut direspon oleh isak tangis para petani, khususnya para petani dari kalangan ibu-ibu yang terlihat sedang khuyu membacahkan do’a dan surat Al-Fatihah yang dipimpin Kang Jimmy langsung.  (adk)

One comment

  1. di politisir terus…
    kamari2 kamana wae? ker petani di serang ku satpam PT.PL jeng LSM Pendekar Banten BPKB terus di kriminalisasi ku polres,. sidang PN Karawang hampir unggal poe, petani di penjara, kabehge euweh nu peduli, ayna ges rame di media, di sambut ku presiden kakarek peduli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*