Home » Cirebon » Usai Sidang Paripurna, Bupati Cirebon Pamer Kemesraan Cium Pipi Istri

Usai Sidang Paripurna, Bupati Cirebon Pamer Kemesraan Cium Pipi Istri

CIREBON – Kasus pelaporan atas dugaan penipuan yang dilakukan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisasatra terhadap Elly Indiyanti terus bergulir. Dihadapan wartawan, Sunjaya menegaskan dirinya tidak seperti yang dilaporkan oleh istri sirinya Elly Indiyanti yang diduga melakukan penipuan.

Hal tersebut dibantahnya dengan memamerkan kemesraan bersama istri sahnya yakni Wahyu Tjiptaningsih usai mengikuti Sidang Paripurna HUT Kabupaten Cirebon ke 535. Kemesraan tersebut dibuktikan Sunjaya dengan mencium sang istri dihadapan awak media. “Bisa dilihat kemesraan dengan istri saya seperti apa. Untuk masalah saya, saya sudah menyerahkan ke pengacara saya. Jadi kalau apa-apa silahkan tanyakan ke pengacara saya,” kata Sunjaya dihadapan wartawan, Minggu (2/4/2017).

Sunjaya membantah pernyataan Juladi ayah Elly Indriyanti terkait kedatangannya ke rumah korban untuk meminta pencabutan laporan. Menurutnya, pengakuan Juladi tersebut tidak benar dan tidak masuk akal terhadap laporan mereka yang dilayangkan ke Polisi pada Maret lalu. “Tidak mungkin saya kesana buat minta cabut laporan. Wong laporannya saja bulan Maret kok ke polisinya,” ungkapnya.

Dutempat yang sama istri sah Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih menuturkan, sejauh ini hubungan dengan keluarganya berjalan lancar dan harmonis. “Suami saya orang baik, perhatian kepada anak istri. Bagaimanapun juga kami adalah pemimpin bapak dan ibu masyarakat Kabupaten Cirebon,” katanya.

Keharmonisan keluarganya dibuktikan dengan cara berkomitmen untuk berkomunikasi dengan anak-anak dan istrinya. “Hal tersebut dibuktikan seperti sebelum berangkat ke sekolah anak-anak dan kami makan bersama. Solat Maghrib juga bersama setelah itu kami tanya perkembangan anak kami di sekolah. Ya tidak ada masalah,” sambungnya.

Sang suami selalu memberikan motivasi terkait perkembangan isu di daerah. Motivasi tersebut bertujuan agar dirinya tidak kaget dan selalu waspada terhadap isu-isu yang berkembang di tahun politik ini. Bahkan dirinya sudah terbiasa mendapat kabar tidak menyenangkan terhadap suaminya terutama yang bermuara kepada internal keluarga. Dia pun mengaku wajar dan menganggap bagian dari resiko sebagai istri seorang pemimpin daerah.

“Saya dari tahun 2008 sudah biasa dapat kabar seperti itu. Sebagai istri harus kuat menerima hal seperti itu. Bapa selalu katakan kepada saya untuk waspada. Nah yang paling mudah dirusak ya isu yang menyangkut internal rumah tangga sendiri,” terangnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*