ADALAH Masjid Agung Karawang. Masjid ini merupakan masjidnya para wali, lantaran dibangun oleh para wali. Masjid ini memang beda dengan kebanyakan masjid. Dan dipercaya oleh banyak orang, masjid yang dibangun oleh para wali ini memiliki keajaiban. Konon, setiap orang yang bertawasul dan itikaf di masjid ini akan terkabul segala hajat yang diminta. Dan itu, memang terbukti. Banyak orang mengalami.
Seperti yang terjadi kemarin. Seorang ibu berusia 35 tahun, bernama Katika, usai bermunajat pasca shalat Ashar, dia tiba-tiba mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tak pernah dibayangkannya. Ibu yang tengah dilanda masalah keuangan itu, kontan mendapatkan uang, hanya beberapa langkah dari tempatnya bermunajat.
Diceritakan pada Jabar Publisher, hari itu si ibu tengah dilanda kesusahan. Sang suami baru saja dipecat dari pekerjaannya, tanpa pesangon. Sementara kejadian bertepatan dengan bulan puasa dan mau menghadapi lebaran.
Kartika yang memiliki tiga orang anak dari hasil pernikahannya dengan suaminya itu, lantas berinisiatif mencari pekerjaan. Dengan menggendong akannya yang paling kecil, Kartika pun keluar rumah, untuk mencari pekerjaan.
Namun sayang, setiap tempat yang dia singgahi, semuanya tidak membutuhkan pekerja. Kartika pun kelelahan, karena emang dia pun tengah berpuasa. dalam perjalanannya, Kartika singgah di Masjid Agung Karawang, untuk shalat Ashar. Usai shalat, dia bermunajat, menceritakan kesusahannya pada Allah.
Setelah itu, Kartika menginfakan uangnya sebesar Rp5000 ke kotak amal yang berada di dalam Masjid Agung. Kartika sendiri mengaku, uang di dompetnya memang tinggal Rp5000 itu. Uang itupun tadinya buat ongkos pulang. Tapi, karena niatnya ingin ibadah, Kartika merelakan uang terakhirnya itu. Dan dia pun nekat akan pulang ke kawasan Guro, berjalan kaki.
Namun, hanya beberapa langkah dari pintu dalam Masjid Agung (masih di area halaman masjid), tiba-tiba dia menginjak sesuatu di lantai. Penasaran, dia pun melihat yang diinjaknya. Kartika pun kaget, lantaran yang diinjaknya adalah sebuah amplop yang sudah terbuka, di dalamnya berisi uang sebesar Rp500 ribu.
Mendapati itu, Kartika langsung menemui petugas Masjid Agung. Dia memberitahukan petugas masjid soal amplop yang ditemukannya itu. Kemudian bersama petugas Masjid Agung itu Kartika “mengabarkan” amplop tersebut kepada semua pengungjung Masjid Agung. Namun hingga Adzan Magrib tak ada seorangpun yang mengakui sebagai pemilik amplop tersebut.
“Karena setelah kami abarkan tidak ada yang mengakui, ya sudah uang itu diserahkan kepada si ibu itu,” ujar seorang petugas Masjid Agung Karawang.
Cerita di atas hanya sebagian kecil dari keajaiban yang ada di Masjid Agung Karawang. Jika mundur mengulas sejarah, Masjid Agung Karawang didirikan oleh Syech Hasanudin atau Syech Mursahadatillah atau Syech Quro Karawang atau Syech Qurotul’ain pada tahun 1340 Saka atau tahun 1418 Masehi atau sekitar pada abad ke – 15.
Pada awalnya Masjid Agung Karawang ini merupakan sebuah pondok pesantren yang bernama Pesantren Quro dan sekaligus Mushola kecil untuk tempat mengaji dan sholat 5 waktu bagi para Santrinya termasuk Nyi Subang Larang dan para Warga Karawang. Masjid Agung Karawang berbentuk bangunan Joglo bertiang utama (soko guru) yang memiliki empat tiang utama, bentuk atap Limas bersusun Tiga yang melambangkan : Iman, Islam dan Ihsan.
Di Masjid Agung Karawang ini terjadi peristiwa bersejarah yaitu peristiwa pernikahan antara Nyi Subang Larang putrinya Ki Gedeng Tapa Muara Jati Cirebon dengan putra mahkota kerajaan Pajajaran putra dari Prabu Angga Larang yang bernama Raden Pamanah Rasa. Pernikahan antara Nyi Subang Larang dengan Raden Pamanah Rasa berlangsung pada tahun 1344 Saka atau tahun 1422 Masehi, dan sebagai penghulunya pada waktu itu adalah Syech Hasanudin atau Syech Quro Karawang. (bayu**)