Home » Karawang » Gebang Karawang » KH. Uyan Ruhiyat: Kembalikan NU ke Habitatnya sebagai Ponpes

KH. Uyan Ruhiyat: Kembalikan NU ke Habitatnya sebagai Ponpes

KARAWANG – Disinggung soal visi misi, Kandidat Ketua PCNU Karawang, KH. Uyan Ruhiyat mengaku jika pencalonannya dalam kesempatan Konfercab NU ke-XX ini ingin “mengembalikan NU ke habibatnya, yaitu pondok pesantren”.

Menurut KH. Uyan, dalam sejarah NU didirikan dan dibesarkan oleh para kiyai pondok pesantren. Akan tetapi pada perkembangannya, NU banyak dilamar orang, sehingga menjadi rebutan untuk kepentingan politik tertentu.

“Karena alasan banyak jam’iyah-nya, akhirnya NU banyak jadi rebutan orang untuk kepentingan politik. Tetapi kalau insya Allah saya terpilih nanti, di jaman tidak akan pernah terjadi hal seperti itu lagi,” katanya, kepada Jabar Publisher, Minggu (19/3).

PCNU Karawang di bawah kepemimpinannya nanti, kata KH. Uyan, ia akan merekrut dan membuka lebar pintu PCNU Karawang untuk semua kalangan masyarakat. Sehingga NU ke depan tidak lagi melihat latar belakang kelompok ataupun partai politik.

Adapun terkait NU adalah PKB dan PKB adalah NU, KH. Uyan memiliki pendapat sendiri jika pandangan ataupun pendapat tersebut tidak bisa diterapkan di Jawa Barat khususnya di Karawang. Meskipun faktanya PKB sendiri dilahirkan oleh keberadaan NU.

“Ketika NU dikaitkan dengan PKB, maka pertanyaanya sudah sejauh mana kontribusi PKB kepada NU selama ini. Sehingga NU tidak bisa diklaim begitu saja milik PKB. Sehingga sebagai NU kita tidak bisa eksklusif terhadap salah satu partai politik,” katanya.

Disinggung harapan Ketua PWNU Jawa Barat, KH. Hasan Nuri Hidayatullah yang menginginkan agar setiap tahunnya PCNU bisa melahirkan 2 ribu kader baru dengan cara memulai dakwahnya di tingkat pendidikan Madrasah, KH. Uyan menilai jika harapan tersebut sebenarnya sangat mudah untuk direalisasikan.

“Bahkan saya kira 2 ribu itu sedikit, bahkan bisa lebih. Karena infrastruktur kita (NU, red) sudah sampai tingkat ranting. Selama ini orang jadi ketua NU itu hanya menghadiri acara seremonial misalnya ada undangan dari instansi tertentu tanpa turun ke bawah,” katanya.

“Kalau saya jadi Ketua PCNU Karawang, saya akan road show ke MWC dan ranting. Kita bisa menampung asemua aspirasi yang masuk dari MWC dan ranting. Dengan melakukan hal itu maka dengan sendirinya maka yang namanya kartaNU (kartu identitas anggota NU) itu akan mudah didapatkan. Karena bagi saya KartaNU itu sederhana sajalah,” timpalnya.

Kembali disinggung bahwa ia merupakan kandidat Ketua PCNU Karawang yang merupakan “jagoan” dari adik kandungnya yaitu Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy), KH. Uyan menepisnya dengan tegas.

“Saya kira itu hanya tawahum saja, sesuatu yang belum tentu benar adanya, hanya prasangka-prasangka dari pihak luar saja. Walaupun memang benar saya secara nasab merupakan kakak kandung wakil bupati. Akan tetapi saya sudah berkomitmen dengan dia pribadi bahwa saya tidak akan pernah mau dimanfaatkan. Justru sebaliknya saya akan memanfaatkan beliau untuk kemaslahatan NU, itu perlu dicatat,” terangnya.

Selain itu, KH. Uyan juga mengaku jika pencalonannya juga membawa misi ataupun cita-cita almarhum ayahnya KH. Bisri Syafe’i serta para kiyai untuk kembali mempersatukan NU Karawang yang sempat terkotak-kotakan.

“Satu hari sebelum almarhum meninggal, saya sempat ngobrol dengan almarhum panjang lebar. Beliau menitipkan beberapa hal tentang PCNU ke depan. Oleh karena itu, saya anggap ini sebagai wasiat. Maka tidak mungkin saya bisa menjalankan semua amanah almarhum dan para kiyai tanpa menjadi ketua PCNU dulu. Maka la-haula saya maju,” katanya.

Menurut Kiyai yang masih merupakan pimpinan Pondok Pesantren Attarbiyah tersebut, ia sendiri mengaku optimis bisa mendapatkan 21 suara untuk kemenangan pencalonannya. Sehingga rasa optimis tersebut yang membuatnya tidak takut untuk bertarung dengan kandidat Ketua PCNU Karawang, Acep Jamhuri.

“Insya Allah kita optimis lebih dari 21 MWC kita pegang. Saya harapkan tidak ada pemilihan secara voting lagi, supaya tidak ada gontok-gontokan atau kubu-kubuan lagi seperti yang terjadi 5 tahun ke belakang. Insya Allah saya optimis hari ini saya berkesempatan untuk melanjutkan perjuangn ayah saya yang tertunda. Melanjutkan perjuangan para pendiri NU yang tertunda, Insya Allah saya menang dalam konfercab NU kali ini,” pungkasnya.(adk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*