CIREBON – Bendahara Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Suherman menjelaskan mekanisme untuk bisa menjadi salah satu bakal calon Bupati maupun Wakil Bupati diajang Pilkada 2018 mendatang harus melalui tahapan-tahapan, salah satunya melalui penjaringan dan pengkaderan partai. “Jangan percaya diri dulu, kalau ingin mendapatkan rekomendasi itu ada tahapannya,” kata Suherman, Selasa (28/2/2017).
Bahkan, lanjut Anger sapaan akrabnya, sejauh ini Partai PDI Perjuangan belum mengeluarkan dan sudah adanya bakal calon Bupati ataupun Wakil Bupati. “Bupati jangan terlalu percaya diri bahwa yang akan mendapatkan rekomendasi itu hanya dirinya, kan sebentar lagi juga DPC akan membuka pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati. Dan wajib, siapapun yang nanti diusung menjadi Bupati atau Wakil Bupati itu nanti harus mengikuti pengkaderan dulu. Sama seperti seluruh kepala daerah dan wakil dari PDI Perjuangan yang mengikuti pilkada 2017 kemarin, semuanya ikut pengkaderan kepala daerah dulu. Nah untuk yang pilkada serentak 2018 itu belum ada pengkaderannya,” terangnya.
Masih disampaikan, sekolah pengkaderan calon kepala daerah ini hanya salah satu tahapan yang harus dilalui, selain melihat hasil survey dan poling. Artinya tidak semudah yang dibayangkan untuk bisa menjadi bakal calon yang diusung oleh partai banteng moncong putih itu. “Nah Sunjaya tidak tahu nanti ikut apa tidak, orang belum ada panggilan. Yang menentukan kan DPP, dan sekarang lebih ketat lagi tidak seperti dulu. Ada tim evaluasi, nanti dilihat polingnya seperti apa,” sambungnya.
Lebih lanjut disampaikan Anger, peluang rekomendasi bisa jatuh ke siapapun, sekalipun itu incumbent belum tentu bisa mengamankan rekom. Mengingat semuanya dilihat dari hasil survey di lapangan. “Ya bisa ke si A atau B, dengan catatan orang tersebut layak dijual ke masyarakat dan hasil survey menggembirakan dan poling tinggi,” jelasnya.
Disinggung apakah nanti PDI Perjuangan akan mengusung satu paket atau tidak, Anger menegaskan bahwa PDI Perjuangan harus satu paket. Melihat beberapa daerah seperti Kabupaten Kuningan dan Majalengka mampu memenangkan pemilihan dengan mengusung satu paket pasangan. “Fraksi inginnya satu paket pasangan. Kuningan sama Majalengka satu paket saja bisa menang, ya kita harapannya Cirebon juga bisa menang lagi. Untuk calonnya siapa ya kita lihat setelah mekanismenya dilalui semua,” pungkasnya. (gfr)