Home » Bekasi » CCAI dan Forum Bank Sampah Helat Pelatihan Ecobrick

CCAI dan Forum Bank Sampah Helat Pelatihan Ecobrick

BEKASI – Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati pada 21 Februari 2017, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) dan Forum Bank Sampah Bekasi (BSB) Kabupaten Bekasi memprakasai Pelatihan Ecobrick di Auditorium CCAI Cibitung Plant Jalan Teuku Umar, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/02).

Pelatihan ecobrick ini dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga selesai dan dibuka oleh Camat Cikarang Barat, Junaefi. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dari pemerintah karena Coca-Cola Amatil Indonesia berkontribusi terhadap lingkungan.

Regional Public Affairs & Communications Manager, Nurlida Fatmikasari mengatakan, pelatihan tersebut merupakan hasil kerjasama CCAI dengan Forum Bank Sampah dan para peserta diajak berinovatif cara pemanfaatan sampah botol plastik.

“Pelatihan ecobrick hasil kerjasama CCAI dan Forum Bank Sampah Kabupaten Bekasi ini diselenggarakan kepada 150 anggota bank sampah di Kabupaten Bekasi. Para peserta diajak belajar mengenai pemanfaatan inovatif sampah botol plastik dalam kehidupan sehari-hari secara jangka panjang dan ilusi plastik ke solusi yang mendalam,” ujar Regional Public Affairs & Communications Manager, Nurlida Fatmikasari.

Ia menjelaskan, Ecobrick adalah suatu metode cara pemanfaatan sampah plastik kembali untuk mengurangi polusi sampah plastik. Dimana botol plastik yang di dalamnya telah diisi sampah-sampah plastik hingga penuh kemudian dipadatkan sampai menjadi keras. Setelah isi botol plastik penuh dan keras, selanjutnya botol-botol tersebut bisa dirangkai dengan lem dan dibentuk menjadi berbagai macam benda seperti menjadi meja, kursi, bahkan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat tembok selayaknya batu bata.

Sementara itu, Ketua Forum Bank Sampah Bekasi, Muhammad Suhapli mengatakan, dengan aksi ecobrick tidak hanya mengurangi sampah plastik, tapi pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dimanfaatkan menjadi beragam produk sehingga dapat bernilai ekonomi, bernilai seni dan sekaligus sebagai peluang bisnis nantinya.

“Pelatihan ecobrick ini diawali dengan pemahaman mengenai lingkungan, pemutaran film lingkungan, pemanfaatan plastik secara inovatif dan ecobrick, pelatihan teori dan praktek membuat ecobrick dan modulnya,” jelas Suhapli.

Selain itu, lanjut Suhapli, kegiatan tersebut diakhiri dengan kontes dan botol yang digunakan peserta dominan lebih banyak botol plastik kemasan Frestea. “Dan diakhiri dengan kontes ecobrick di antara para peserta. Botol plastik yang digunakan oleh para peserta kali ini adalah botol plastik kemasan Frestea,” pungkasnya. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*