Home » Headline » Sekolah Di Karawang “Roboh Massal”, Kejari Turun Tangan

Sekolah Di Karawang “Roboh Massal”, Kejari Turun Tangan

KARAWANG – Menyikapi beberapa bangunan sekolah roboh baru-baru ini, akhirnya Kejaksaan Negeri Karawang angkat bicara. Kepada awak media, Kepala Kejari Karawang, Sukardi mengaku sedang menyelidiki kasusnya.

Menurut Kejari, saat ini tim penyidik kejaksaan yang dipimpin Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus), Titin Herawati melakukan tahapan pengumpulan bukti-bukti awal. Karena menurutnya, kasus sekolah roboh ini diduga ada penyelewangan dalam pembangunannya. “Kita sudah mulai menangani kasus ini, dan sekarang dalam proses tela’ah tim penyidik di Pidsus,” kata Sukardi, Senin (20/2).

Setelah ramai diberitakan media massa, sambung Kejari, pihaknya langsung membentuk tim untuk menangani kasus sekolah roboh. Saat ini tim penyidik sudah mulai bekerja dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti permulaan seperti kliping berita dari media ataupun bukti fisik sekolah-sekolah yang roboh.

Selanjutnya, dari hasil tela’ah tersebut akan diketahui seperti apa bentuk penyelewengannya. “Kasipidsus masih pendidikan di luar negeri sehingga penanganannya sempat tertunda. Nanti setelah pulang pendidikan kasus ini akan dilanjutkan lagi,” katanya.

Sukardi menambahkan, dalam menangani kasus dugaan korupsi pembangunan sekolah tahun anggaran 2012 ini, pihaknya tidak akan menangani kasus per-kasus. Melainkan seluruh pembangunan sekolah pada saat tahun tersebut.

Hal tersebut dilakukan karena spesifikasi bangunan seluruhnya dinilai sama, sehingga harus ditangani secara menyeluruh mulai dari perencanaan hingga kegiatan dilaksanakan. “Kalau kita tangani setiap sekolah makan waktu, jadi seluruhnya saja pada saat tahun 2012 itu kan banyak sekolah dibangun,” katanya.

Sebelumnya, diberitakan ada beberapas sekolah roboh secara bergiliran di Kabupaten Karawang. Seluruh sekolah yang roboh tersebut dibangun pada tahun anggaran 2012 lalu. Bangunan sekolah dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, karena atap sekolah menggunakan rangki baja ringan, namun gentingnya terbuat press tanah liat.

Akibatnya ketika musim hujan bobot genting naik, akibat resapan air hujan hingga tidak mampu ditahan oleh baja ringan. Untuk awal tahun 2017 ini sudah 4 sekolah roboh. Diantaranya SDN Ciptamargi II Desa Ciptamargi Kecamatan Cibuaya, SDN Pusakajaya Selatan II di Desa Pusakajaya Selatan Kecamatan Cibuaya, SMPN 1 Tirtajaja Desa Tirtajaya Kecamatan Tirtajaya, serta SMAN 1 Cikampek di Kecamatan Kota Baru.

Sementara tahun 2016 ada 2 sekolah yang roboh, yaitu SMPN 1 Telukjambe Timur. Sedangkan tahun 2015 SMKN 1 Karawang hingga menimbulkan korban luka 2 orang. (adk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*