CIREBON – Suasana politik jelang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Cirebon tahun 2018 mendatang kian memanas. Kini giliran desas-desus info yang beredar dilapangan bahwa, pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon, Yuningsih sudah dengan bangganya bakal mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB. Tetapi mekanisme untuk bisa mendapatkan suatu rekomendasi itu ialah ada beberapa tahapan, salah satunya ialah hasil survey dilapangan, Kamis (9/2/2017).
Informasi yang berhasil dihimpun Jabarpublisher.com dilapangan bahwa, belum lama ini dalam suatu kegiatan keorganisasian perempuan Nahdatul Ulama (NU) atau Muslimat NU beredar kabar, Yuningsih sudah dengan bangganya mengatakan bahwa yang mendapatkan rekomendasi dari DPP PKB itu dirinya. “Yang dapat rekomendasi itu saya, bukan Kang Luthfi (Ketua DPC PKB.red),” kata salah satu kader PKB yang enggan dikutip nya meniru omongan Yuningsih.
Dikatakannya, hampir seluruh masyarakat Kecamatan Panguragan mungkin sebagai saksinya, karena setiap kegiatan seperti itu selalu menggembor-gemborkan hal tersebut. “Saya sebagai kader partai dibawah, tidak bisa berkomentar banyak karena setahu saya rekomendasi itu ada mekanisme yang harus ditempuh,” katanya.
Terpisah, pengurus DPC PKB Kabupaten Cirebon, Yuningsih menampik keras saat dimintai konfirmasi terkait dengan kabar tersebut. “Kalau dilapangan ramai kan kader partai yang perempuan hanya saya mewakili diparlemen, kalau isu-isu rekomendasi sudah di tangan, saya belum mampu untuk dieksekutif itu,” katanya.
Sambungnya, mekanisme partai PKB Kabupaten Cirebon itu harus diposisi E1 (Bupati.red). “Kalau saya dikabarkan akan digandengkan dengan Bupati Sunjaya, saya belum bisa menjawab. Karena bagaimanapun, PKB itu kan harus mengusung calon Bupati sendiri, yaitu Ketua DPC Kang Luthfi dong, dan harus Bupati bukan Wakil,” ungkapnya. (gfr)