DIREKTUR Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini mengungkapkan, secara umum jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat (Jabar) tahun ini lebih siap dalam menghadapi arus mudik lebaran.
“Overall pantura tahun ini jauh lebih siap, tahun lalu menghadapi musim hujan 2 bulan sebelum lebaran sehingga kita kelabakan, lubang begitu banyak, sehingga dibantu pihak lain untuk selesaikan perbaikan. Tapi sekarang kita tidak ada masalah seperti itu, mudah-mudahan waktu sebulan ke depan tidak ada hal yang diluar kebiasaan, oleh karena itu bila ada sesuatu hal kita adakan upaya pencegahan sedini mungkin,” tutur Hediyanto saat melakukan tinjauan jalur lebaran (18/6).
Tinjauan jalur lebaran tersebut dilaksanakan atas arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terhadap semua pejabat eselon I untuk memastikan semua jalan nasional dalam kondisi siap menghadapi arus mudik. Dirjen Bina Marga, didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional IV Bambang Hartadi dan para pejabat Ditjen Bina Marga serta Satker dan PPK terkait, hari ini berkesempatan meninjau jalan nasional (non tol) dari Jakarta hingga Cirebon.
“Kalau dilihat secara umum, jalan nasional sepanjang 290 km, dari Jakarta – Cirebon, bagus, mulus dan lalu lintasnya juga sudah menurun karena sebagian melewati Tol Cikopo – Palimanan (Cipali), jadi sangat lancar, kecepatan rata-rata juga mencapai 60-70 km,” tambah Hediyanto. Selanjutnya, Hediyanto menambahkan, bahwa saat ini marka jalan sudah terpasang overlay dan patching (tambalan)sudah selesai. Namun, dirinya mencatat bahwa masih ada yang perlu dilakukan perbaikan di Sukamandi dan Ciasem yang tambalannya agak rapat.
“Sehingga dalam waktu 2 hari ini saya ingin diberi overlay sekalian dan dikasih marka, jadi tuntas, jadi semuanya mulus jangan ada keliatan penambalan-penambalan yang terlalu rapat, sehingga menampilkan kesan tidak nyaman dan tidak aman,” tutur Hediyanto.
Sementara itu mengenai jembatan Bugel (Indramayu) yang beberapa waktu lalau diberitakan menimbulkan kemacetan karena pelaksanaan penggantian jembatan, Hediyanto mengatakan bahwa jembatan tersebut sudah dapat dilalui. “Jembatan bugel sudah dibuka, itu pekerjaan adalah pekerjaan pondasi bagi jembatan yang baru, sudah selesai pondasinya hanya belum ditutup dengan aspal,jadi saya minta pada PPK agar bisa ditutup dengan aspal sehingga terlihat tidak ada gangguan dan tidak mengganggu pandangan masyarakat sehingga kehati-hatian terjaga karena tidak ada tonjolan-tonjolan beton dari pondasi,” tambah Hediyanto.
PPK Pamanukan – Sewo – Lohbener Agung M. Alamsyah yang menangani jembatan tersebut mengatakan pekerjaan rehabilitasi jembatan tersebut memiliki nilai kontrak 14,74 miliar, yang dimulai sejak 1 April 2015 dengan masa pelaksanaan 260 hari dan selesai pada 16 Desember 2015. “Saat ini baru dilaksanakan pergantian plat lantai jembatan dan pemasangan pondasi bore pile, H-30 pekerjaan sudah dihentikan sementara dan dilanjutkan setelah lebaran, namun hal ini tidak akan mengganggu arus mudik,” tutur Agung. (red/pu)