CIREBON – Momentum hari Guru Nasional secara serentak diperingati setiap tanggal 25 November termasuk Kabupaten Cirebon, namun momentum ditahun ini nampaknya peringatan hari Guru Nasional di Kabupaten Cirebon tercoreng dengan salah satu oknum Guru di Kabupaten Cirebon berbuat mesum disalah satu hotel diwilayah Beber.
Bidang Ketertiban Pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Cirebon, Jum’at (25/11/2016) sore tadi melakukan razia penyakit masyarakat (Pekat.red) diwilayah Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon.
Kepala Satpol PP Kabupaten Cirebon Ade Setiadi melalui Kabid Ketertiban yang disampaikan oleh Kasi Ketertiban umum (Tibum) Oky Putranto mengatakan, bahwa razia penyakit masyarakat ini berdasarkan masukan dari masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan adanya praktek prostitusi yang ada di wilayah Kecamatan Beber tersebut.
“Razia pekat ini kita masih mengacu dan menjalankan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 tahun 2015 tentang ketertiban umum, disamping itu juga kami mendapat masukan dari masyarakat yang merasa resah oleh aktivitas tersebut, alhasil dari razia tersebut kita berhasil mengamankan sedikitnya 16 pasangan yang bukan pasangan sahnya, “kata Oky Putranto usai mendat ke 16 pasang tersebut dikantor Satpol PP Kabupaten Cirebon.
Dikatakan Oky, dari ke belasan pasangan mesum tersebut satu diantaranya adalah oknum guru sekolah dasar di wilayah Kecamatan Arjawinangun. “Pola action kita dirubah mas awalnya, yang biasa kita lakukan razia pada malam hari kita hari ini lakukan razia sore hari, Alhamdulillah berhasil 16 pasang kita dapati, dan dari ke 16 pasang tersebut salah satunya oknum PNS yaitu Guru sekolah yang sedang berdua-duaan dengan wanita yang bukan pasangan sahnya, “ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Oky, selain oknum guru yang berhasil diamankannya pihaknya juga berhasil mengamankan satu pasangan masih pelajar SLTA asal Kuningan. “Selain pasangan oknum guru, kami juga mengamankan satu pasangan yang masih sekolah, pengakuannya dia (Siswinya. red) masih kelas XII dan berpasangan dengan mantan guru ekstrakurikulernya yaitu guru marching bandnya. Kesemua yang terjaring razia selanjutnya kami data dan kami berikan surat teguran,” katanya lagi.
Lebih jauh disampaikan Oky, pihaknya menghimbau dan meminta kerjasamanya kepada pemilik hotel untuk tidak menerima praktek-paktek prostitusi. “Ya kami berharap dan meminta kerjasamanya kepada pihak hotel agar selektif untuk tidak menerima praktek-praktek prostitusi. (gfr)