CIREBON – Kantor Cabang Samsat Ciledug Kabupaten Cirebon menargetkan akhir 2016 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mencapai seratus persen, untuk itu melakukan langkah dengan membuka Samsat Keliling, Samsat Gendong dan juga menggelar Operasi bersama Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU) bekerjasama dengan Polsek sekitar dilaksanakan di perempatan jalan Pabuaran Kabupaten Cirebon, (15/11/2016).
Kepala Seksi (Kasi) Penerimaan Dan Penagihan Pajak Kantor Cabang Samsat Ciledug Kabupaten Cirebon, Wawan Gunawan kepada Jabar Publisher memaparkan, untuk Wajib Pajak (WP) kendaraan bermotor Propinsi Jawa barat pada tahun 2015 tercatat sekitar 34 persen WP menunggak pajak, untuk itu pihaknya ditahun 2016 dari Samsat Ciledug mentargetkan pada 24 desember mendatang PKB bisa mencapai diatas 100 persen, untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan jemput bola dengan membuka samsat keliling dan samsat gendong serta dalam pertriwulan menggelar KTMDU. “Dengan upaya yang dilakukan ini, diharapkan kesadaran masyarakat membayar PKB meningkat, dan diharapkan akan lebih menekan angka tidak bayar pajak,” paparnya.
Dijelaskannya, untuk Samsat Ciledug ditahun 2016 ini dari 61 persen potensi tidak bayar pajak, melihat perkembangan yang dilakukan per 3 wulan ada peningkatan kesadaran masyarakat membayar pajak meningkat, sampai saat ini sudah 24 persen WP melakukan pembayaran, dengan adanya program bebas denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), menurutnya dalam pelayanan setiap hari dampak adanya program tersebut dari rata-rata 13 PKB saat ini mencapai rata-rata 53 PKB setiap hari masuk. “Kami menghimbau kepada masyarakat para pemilik kendaraan untuk sadar diri membayar pajak karena itu menjadi PAD, apalagi sekarang pemerintah ada program bebas denda bagi WP yang menunggak,” kata Wawan.
Sementara itu Kapolsek Pabuaran AKP Didin mengatakan, operasi KTMDU, Polisi sifatnya membantu melaksanakan operasi, sasarannya adalah para pengendara yang belum melakukan daftar ulang atau belum bayar pajak, menurutnya untuk kendaraan yang wilayah Jawa barat bisa bayar dilokasi, diharapkannya meski tidak ada operasi masyarakat harus lebih taat karena kunci utama keselamatan lalulintas adalah tidak melanggar aturan lalulintas. “Kecelakaan diawali dengan pelanggaran jadi kalau mau selamat tidak melanggar aturan lalu lintas, diharapkan warga mentaati aturan lalulintas,” pungkasnya. (crd)
pak kalau mau balik nama,sudah 2thn
kosong mau di hidupin lagi kira2 berapa biyayanya?motor saya suprax thn 2002.