CIREBON – Para pengguna jalan terutama para pengemudi sepeda motor merasa resah dengan kondisi perbaikan jalan rigit beton yang dikerjakan saat ini. Jalan tersebut membentang antara jalan Desa Kalimaro Kecamatan Gebang menuju Desa Karangwangun Kecamatan Babakan, lantaran kondisi jalan yang bisa dilintasi berlumpur sementara yang sudah dibeton ditunggu para preman, padahal pihak pelaksana membolehkan dilintasi oleh para pengguna sepeda.
Pantauan “JP” dilokasi, Jumat (28/10/2016) proyek peningkatan jalan dengan rigit beton jalan Gebang – Babakan yang sudah berjalan tampak kurangnya persiapan dari pelaksana lantaran sisa jalan untuk lintasan terkesan tidak diperhatikan terutama saat hujan. Hal ini membuat kondisi jalan berlumpur sehingga ketika ada kendaraan roda empat melintas maka sepeda motor melitas berpapasan harus menepi ke tumpukan lumpur bahkan tak jarang beberapa diantaranya terjatuh.
Sebenarnya rigit beton yang sudah mengering namun belum layak dilintasi kendaraan besar biasanya dijadikan solusi untuk kendaraan roda dua melintas, akan tetapi beberapa orang sengaja menghadang dan ketika akan melintas diminta uang hal itu yang membuat para pengguna sepeda mortor enggan melintas, padahal untuk penjagaan buka tutup kendaraan yang melintas sudah ada petugas dilengkapi Handy Talky diujung utara dan ujung selatan proyek. Warga berharap adanya penertiban dari pihak berwenang adanya oknum “pak ogah” liar di lokasi proyek.
Salah seorang pengguna sepeda motor, Ikhwanudin asal Desa Babagakgebang mengatakan kepada Jabar Publisher, proyek rigit beton antara jalan Gebang Babakan ada 3 titik, dan dari 3 titik hanya satu titik yang terkesan menyusahkan pengguna jalan terutama pengendara sepeda motor seperti dirinya, penuh lumpur. “Kalau kondisi tidak habis hujan sih gak apa-apa, tapi kalau habis hujan jalan penuh lumpuh dan para pengedara sepeda motor lainnya banyak yang ngeluh akibat banyaknya lumpur kalau habis hujan. Kalau melintas pas didepan nya ada mobil pas pasan saya harus menepi tapi kaki harus menginjak lumpur membuat sepatu kotor semua, saya mau berangkat kerja terpaksa balik lagi,” keluhnya.
Ditambahkannya, seharusnya pihak pelaksana pembangunan jalan membuaka akses yang sudah dibeton terutama untuk pengendara sepeda motor, karena menurutnya beberapa proyek rigit memberlakukan hal seperti itu untuk membantu para pengguna sepeda motor, tetapi disini malah diportal, kalau memang tidak boleh dilintasi seharusnya dilakukan pemeliharaan jalan untuk lintasan, tetapi yang ada justru membiarkan jalan berlumpur tebal. Jalan yang sudah dibeton dijagain para pemuda, dan kalau mau melintas dimintai duit, tetapi tidak masalah asal jangan ada kesan dilarang melintas begitu, diportal tapi bisa dibuka asal kasih duit, Keluhnya.
Pengguna jalan lainnya, Mashuri warga Desa Gebangilir, dirinya yang melintas dari Gebang akan menuju Babakan memang melalui jalan rigit beton, tetapi dipertengahan jalan tepatnya di depan kantor Koramil Babakan ada segerombolan pemuda menghadang meminta duit, saat itu dirinya tidak mempersiapkan uang pecahan ribuan sehingga meminta maaf tidak bisa memberi, akan tetap pemuda tersebut mengatakan, “ingin lewat jalan enak inginnya gratis”. Pikirnya memang yang membuat jalan para pemuda tersebut, terus apa gunanya membayar pajak sepeda motor. “Saya sempet kesel juga sama mereka dengan omongannya, padahal lokasi tersebut tidak harus dijaga karena cuma bikin ruwed jalan, kan sudah ada diujung utara dan ujung selatan proyek,” keluhnya.
Sementara itu pengawas/konsultan pembangunan jalan Bina Marga Kabupaten Cirebon, Zaki, saat dimintai keterangan mengatakan, sebenarnya rigit beton yang sudah jadi belum layak dilintasi kendaraan besar tetapi untuk sepeda motor itu bisa. Ia mengaku sudah memrintahkan kepada pelaksana proyek agar membuka lintasan untuk sepeda motor mengingat kondisi jalan yang berlumpur, kemudian juga kepada warga yang mengatur buka-tutup arus lalu lintas juga sudah disampaikan untuk tidak pernah meminta uang kepada pengguna sepeda motor. “Kalau untuk lewatnya sepeda motor itu boleh, silahkan saja, kita kasihan juga kalau pengguna sepeda motor harus melintasi jalan berlumpur, dan untuk penjagaan jalan kita juga sudah sampaikan ke pelaksana untuk tidak meminta kepada pengendara sepeda motor, tapi tadi saya bawa sepeda motor dimintain juga,” jelasnya. (crd/red)