CIREBON – Kekecawaan terhadap kelakuan Bupati Cirebon satu demi satu bermunculan, salah satu orangnya ialah H. Suminta, dia adalah salah satu tokoh masyarakat yang telah berjasa sangat besar untuk mensukseskan dan memenangkan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra saat Pemilihan Bupati (Pilbup) 2013 lalu. Kini Suminta mengaku sangat kecewa mendengar pemberitaan miring tentang Bupati saat ini.
“Saya rela berkorban pindah dari Lampung untuk ke Cirebon hanya untuk dan karena ditugaskan langsung pak Rohmin Dahuri (Ketua DPP PDIP.red) untuk memenangkan Sunjaya. Pada saat saya mendengar langsung keterangan dari korban pemukulan oleh oknum anggota dewan, saya terkejut dan sangat kecewa, “kata Suminta kepada awak media.
Dikatakannya, bukan hanya kali ini saja ia kerap mendengar informasi miring tentang Bupati Cirebon, banyak ia terima berita miring tentangnya namun kasus yang satu ini (gratifikasi/suap,red) yang paling membuatnya terpukul dan sangat kecewa serta menyesal telah mendukung dan memenangkan Sunjaya pada saat Pilbup lalu.
“Begitu muncul dimedia massa, dan ramai diperbincangkan. Saya bergegas ingin ketemu langsung dengan korban Rakhmat. Ia menceritakan semuanya apa yang sesuai dengan apa yang diberitakan oleh media massa. Miris saya mendengarnya kok bisa ya separah ini Sunjaya, “tuturnya.
Disampaikan Suminta, menurut pengakuan Rakhmat bahwa memang benar ada proses suap menyuap di lingkungan RSUD Arjawinangun sepanjang tahun 2016 ini. Bahkan disebutkan semuanya suap menyuap itu bermuaranya kepada Bupati Cirebon.
“Saya berani bilang seperti ini, karena saya tidak punya hutang apa-apa sama dia. Jika ada yang mengatakan saya dapat uang dari dia (Sunjaya.red) itu tidak benar. Bahkan saya rugi membela mati-matian hingga ia bisa duduk di kursi Bupati, bila tidak terima yang berasangkutan (Bupati.red) silahkan ketemu dengan saya, ”tegasnya. (gfr)