Home » Bandung » Sebelum Resmikan PON XIX, Jokowi Ingatkan Ibu Hamil

Sebelum Resmikan PON XIX, Jokowi Ingatkan Ibu Hamil

KABUPATEN BANDUNG – Sebelum membuka secara resmi gelaran PON XIX & Peparnas XV/2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu malam (17/09/16), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, beserta Ketua TP PKK Jawa Barat Netty Heryawan, serta sejumlah Menteri kabinet kerja, menyempatkan diri bertemu masyarakat Kabupaten Bandung.

Jokowi, sapaan akrab Presiden RI mengunjungi Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada kunjungannya itu, Jokowi melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) atau makanan tambahan sehat berupa biskuit untuk anak dan ibu hamil. “Ibu hamil tolong dingat, pada umur satu sampai tiga bulan (Kandungan) makannya (biskuit) dua keping per hari. Untuk usia empat sampai sembilan bulan makannya tiga keping per hari, ingat yah!,” kata Jokowi.

“Harus dijaga, selain itu harus diberi makanan sumber protein yang lain seperti telur, tahu, tempe, daging,” tambahnya. Untuk balita berusia 6 s/d 11 bulan, kata Jokowi, disarankan mengonsumsi biskuit sehat sebanyak delapan keping per hari. “Kalau yang usianya 1 sampai 5 tahun makannya 12 keping per hari,” katanya. Disamping makanan tambahan, Jokowi pun mengingatkan orang tua dan anak, agar tak lupa sarapan sebelum mengawali aktivitas harian. “Jangan lupa pagi – pagi, anak-anak harus sarapan sebelum berangkat sekolah,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek pun mengatakan, program kegiatan PMT ini merupakan bentuk kasih sayang Pemerintah dalam membantu, memperhatikan kecukupan gizi masyarakat, khususnya Ibu – ibu hamil, dan anak-anak. Menkes juga menyatakan bahwa angka anak yang mengalami kekurangan gizi di Jawa Barat, terbilang rendah, meski begitu asupan gizi tambahan tetap harus diberikan. Sementara menurut Menkes, Jawa Barat sendiri, masih adanya Stunting, atau tinggi badan di bawah rata-rata, yang terjadi berkat kekurangan gizi kronis, terdapat sebanyak 27%, yang idealnya ada di angka 20%- an, dan terdapat pula 7,5% anak kurus yang menjurus mengalami gizi buruk. (jay/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*