Home » Bekasi » Sumur Warga di Kampung Poncol Bekasi Mengering, Ini Kata Pengembang Perumahan

Sumur Warga di Kampung Poncol Bekasi Mengering, Ini Kata Pengembang Perumahan

Sumur Warga di Kampung Poncol Bekasi Mengering, Ini Kata Pengembang Perumahan

BEKASI – Sangat ironis bagi warga di Kampung Poncol, RW 24 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Pasalnya, daerah tersebut adalah wilayah yang air tanahnya terbilang bagus dan berkecukupan. Sebab, daerah yang berada di antara jalan R.A Kartini dan M Hasibuan itu diapit dan berdekatan dengan sungai besar seperti Kali Bekasi dan Kalimalang.

Namun, sejak adanya pembangunan Apartemen Wismaya, yang sedang melakukan pengeringan air untuk bagian basementnya. Membuat air tanah warga Kampung Poncol ikut mengering. Dimana, sebelumnya wilayah tersebut tidak pernah mengalami kekeringan pada sumur dirumah warganya.

Kekeringan air sumur yang dialami warga di RW 24 itu, terjadi sekitar 2 minggu lalu. Pihak RT setempat sudah melaporkan hal tersebut ke pihak Apartemen Wismaya dalam hal ini pengembang Langgeng Makmur Perkasa (LMP). Akan tetapi, pihak LMP tidak ada respon yang cepat untuk masalah itu. Maka itu, warga beserta perangkat RT dan RW melakukan audiensi untuk mendapatkan titik terang dengan pihak pengembang dan pihak pelaksana pembangungan atau kontraktor dari Adhi Persada Gedung (APG), di Aula Majlis Taklim Roudhotul Irfan, milik warga RW 24 di jalan M Hasibuan, Selasa malam (30/8).

Salah seorang warga RT 01 yang mengalami kekeringan pada air sumurnya, Haji Ade mengatakan, sejak dirinya pindah ke Kampung Poncol yang berada di RT 01/24 pada tahun 80-an. Tidak pernah terjadi kekeringan terhadap sumurnya. Namun, entah mengapa setelah adanya pembangunan apartemen dan yang katanya sedang melakukan pengeringan. Menyebabkan sumurnya ikut mengering.

Meskipun dari pihak pengembang sudah menyediakan air dari tangki pada hari Minggu lalu (28/8), kata Haji Ade, itu tidak cukup bagi warga yang air sumurnya kekeringan. Sebab, air yang disediakan oleh pengembang tidak layak untuk digunakan, karena bau dan kotor.

“Saya dirugikan banyak, lubang sumur saya itu untuk 6 rumah. Saya mohon untuk sumur kami dibor-kan saja agar lebih dalam saja hingga dapatkan air kembali. Dulunya itu air sumur saya layak untuk MCK, sekarang saya mau wudhu untuk salat malam saja tidak bisa, ya gak lucu. Dari tahun 1987 saya disini belum pernah kekurangan air, sekarang mesin pompa (sanyo) saya sampai panas air tidak ada ? Saya tidak mau pakai tangki air dari pihak pengembang, saya cuma mau di bor-kan lagi sumur saya,” tegasnya dalam audiensi semalam. Ia menambahkan, warga hanya ingin penyelesaian bukannya janji dan ini masalah air yang memang sangat dibutuhkan.

Ditempat sama, perwakilan dari pengembang Ade mengatakan, pihaknya sedang mendata secara keseluruhan berapa titik atau berapa warga yang air sumurnya kekeringan pasca pengeringan yang dilakukan pengembang dan pelaksana.

Untuk kekeringan itu, kata dia, sifatnya sementara dan karena disana (apartemen yang sedang dibangun) sedang ada pengeringan dahulu. Sedangkan tuntutan warga yang kurang air sudah dibahas dengan diterjunkannya tangki air yang berkapsitas sekitar 3000 liter. Diharapkan warga bersabar selama pendataan.

“Kita gunakan PDAM untuk tiap unit apartemennya nanti dan akan kita tampung air dari PDAM, terus akan kita pompa ke atas unit apartemen,” tuturnya. Pihak pengembang berjanji, audiensi yang sudah dilakukan pada (30/8), dalam 1-2 hari akan disampaikan kembali keinginan warga yang sumurnya kekeringan dengan di bor-kan lebih dalam. Karena, pihaknya akan terjunkan tim langsung.

Seperti diketahui, di RW 24 itu, ada 5 RT. Dari kelima RT tersebut sudah 3 RT yang terkena dampak kekeringan, diantaranya di RT 01sekitar 40 warga melapor ke pihak RT (Rohman Ketua RT). RT 02, pada dua minggu lalu, sebanyak 16 warga melapor ke pihak RT (Kasnadi Ketua RT 02) dan RT 05, baru 7 warga yang melapor ke pihak RT (Erik Ketua RT 05). (‎iar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*