Home » Karawang » Gebang Karawang » Masalah Lingkungan, Demiz: Butuh Koordinasi

Masalah Lingkungan, Demiz: Butuh Koordinasi

KARAWANG – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, pembenahan masalah lingkungan khususnya sungai, membutuhkan komunikasi multipihak yang kompak.

Demiz menyebutkan, berbagai program ataupun strategi yang dimiliki BBWS, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, maupun sejumlah komunitas pencinta lingkungan, tidak ada yang buruk. Menurutnya permasalahan
terletak pada sinergi, dan koordinasi.

“Persoalan bangsa ini adalah masalah komunikasi. Berbagai teori paling pinter kita. Tapi komunikasi ini yang jadi masalah. BBWS jalan kemana, Provinsi kemana, kabupaten/ kota kemana KLHK kemana, semuanya masing-masing, jadi ini faktor kita,” ungkap Deddy pada kegiatan Kongres Sungai Jawa Barat, di Kampung Budaya Karawang, Desa Wadas, Kecamatan
Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, Sabtu (06/08/2016).

“Kalau bicara mapping, bagaimana solusinya, sudah paling pintar kita. Komitmen komunitas di sepanjang DAS sudah paling oke, kita. Tapi bagaimana mengkomunikasikan ke berbagai pihak untuk menjadi gerakan yang terintegerasi, ini yang belum selesai,” katanya.

Maka, melalui Kongres Sungai Jawa Barat ini, akan terbangun sebuah konsep pengelolaan sungai berbasis partisipasi yang melibatkan seluruh stakeholder termasuk masyarakat sebagai langkah civil society di bidang lingkungan. Adapun tema  ‘Sawala Wahangan’ (diskusi tentang sungai), yang menjadi tema kongres sungai kali ini, juga menjadi sarana untuk merumuskan konsep yang akan dibawa ke Kongres Sungai Indonesia ke- 2, di Malang pada 20 – 24 Agustus 2016 mendatang.

Lima komunitas peduli sungai, di lima daerah aliran sungai (DAS) yakni; Citarum, Cisadane, Ciliwung, Citanduy, dan Cimanuk-Cisanggarung, terlibat pada Kongres Sungai Jawa Barat yang pertama ini.

“Ini adalah upaya tentang komunikasi yang belum selesai. Kita berlatih berkomunikasi, dan terus berkomunikasi, termasuk dengan Pemerintahan. Ujungnya lagi, bagaimana kita bisa menegakan hukum, hukum lingkungan. Karena sejak negara ini berdiri, belum ada gugatan tentang lingkungan dimenangkan oleh penggugatnya,” kata Deddy.

Pada kesempatan ini, Deddy pun sempat menyayangkan. Menurut pantauannya, dari berbagai diskusi lingkungan yang pernah dihadirinya, jarang ada pihak pengusaha yang bergabung. “Pemerintahnya sudah ada, dari komunitasnya lengkap, dari pengusahanya belum ada,” katanya. (jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*