Home » Bandung » Inilah Dedi Mulyadi, Gak bisa Lihat Rakyat Menderita

Inilah Dedi Mulyadi, Gak bisa Lihat Rakyat Menderita

BANDUNG – Dedi Mulyadi geram dengan para elit Partai Golkar Jawa Barat. Kegeraman orang nomor satu di Partai Golkar Jabar itu lantaran para elit partai berlambang pohon beringin itu membiarkan dan menelantarkan seorang nenek yang hidup seorang diri di rumah kardus, tepat di depan Kantor DPD Partai Golkar Jabar.

“Partai Golkar adalah partai yang membela kepentingan rakyat. Golkar merupakan suara rakyat. Tapi saya heran, kader Golkar disini (DPD Jabar) tidak peka dengan apa yang terjadi di depan matanya. Harusnya mereka bisa menyelesaikan permasalahan ini dan memberikan bantuan pada nenek ini,” ujar Dedi Mulyadi, Kamis (4/8/2016), di depan Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Bandung.

Saat itu, Dedi Mulyadi tengah berjalan, hendak menghadiri acara Musda Kosgoro Jabar di Hotel Horison, yang letaknya berdekatan dengan kantor DPD Jabar.

Sosok yang juga merupakan Bupati Purwakarta itu kemudian tersentak, saat dilihatnya ada seorang nenek hidup dalam rumah kardus di depan Kantor DPD Partai Golkar Jabar. Dedi pun menghampiri si nenek yang kemudian diketahui bernama Nandah Saadah (63).

“Malu saya, orang-orang politik di Golkar Jabar dan Kota Bandung yang sering bicara rakyat, tapi di depan mata sendiri, di kantor Golkar ada orang tinggal di gubuk,” lanjut Dedi.

Dedi terlibat perbincangan singkat dengan Nandah. Akhirnya, Dedi memutuskan untuk menyewakan rumah yang lebih layak buat si nenek, sekaligus memberikan bantuan permodalan. “Bukan mau ngusir, saya kasihan sama ibu tinggal di gubuk di kantor orang-orang politik. Makanya saya carikan rumah kontrakan agar lebih layak, lebih manusiawi,” ujarnya seraya meminta para anggota DPRD Jabar untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat.

Nandah sendiri tinggal di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Dia menempati gubuk tersebut sudah sejak tahun 1986. Nandah mengaku tetap bertahan di gubuk selama itu karena mata pencariannya ada di kawasan tersebut. “Karena usahanya di sini, ngumpulin rongsokkan. Sudah lama di sini,” ujar Nandah yang langsung mengemasi barang-barangnya. “Saya mau pindah aja ke Majalaya.”

Dedi yang terlihat kesal akan menegur Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Jabar Yon Mintaraga, karena dianggap lalai menelantarkan warga miskin. “Saya sih emang baru berkantor di kantor ini. Tapi tetap saja saya merasa malu, anggota DPRD Jabarnya sering teriak-teriak rakyat, tapi ada yang begini diam saja,” kata Dedi. (bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*