Home » Cirebon » DCKTR Kab Cirebon “Mati Suri”, Kadis Gak Pernah Ngantor, Bupati Ngedumel

DCKTR Kab Cirebon “Mati Suri”, Kadis Gak Pernah Ngantor, Bupati Ngedumel

CIREBON – Ada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Cirebon “mati suri”. Pelayanan tak optimal, dan sejumlah kegiatan tak berjalan. Penyebabnya, lantaran kepala OPD yang bersangkutan gak pernah ngantor, ditambah sekretaris OPD-nya dalam keadaan sakit. Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra pun ngedumel.

OPD tersebut adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Para staf dan kepala bagian di dinas tersebut sudah ngedumel dengan kondisi demikian.

“OPD ini mati suri. Kita mau meminta tanda tangan beliau (kepala dinas.red) saja susahnya minta ampun, soalnya kan beliau jarang ngantor,” seorang staf di dinas tersebut, yang namanya enggan dipublish, Sabtu (16/7/2016), kepada jabarpublisher.com.

Dikeluhkannya lagi, kalau yang kepala dinas ada perlu nomor handphone pribadinya aktif, tetapi kalau ditelpon balik handphonenya tiba-tiba tidak bisa dihubungi.

“Mau koordinasi seperti apa. Orang dihubungi susah, kalau masih ngantor sih ga masalah, akhirnya dinas kacau balau balau mas,” ungkapnya lagi.

Terakhir yang menjadi heran, dalam rangka silaturrahmi kerumahnya belum lama ini, tujuannya adalah halal bihalal.

“Setiba dirumahnya kami juga tidak bisa menemui, padahal kondisinya masih pagi sekitar pukul 08.00 pagi. Kita hanya ditemui pembantunya saja dan hanya bilang ‘maaf bapak sedang tidur’,” pungkasnya.

Terpisah, Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra mengatakan, dirinya pun sudah mendapatkan informasi dan mengalami langsung atas apa yang dikeluhkan oleh para staf di DCKTR.

“Saya loh mas Bupati, mau menghubungi Kadis DCKTR tidak bisa, nomornya tidak aktif semua, bagaimana mau jalan kedinasan tersebut,” ucap Bupati Sunjaya sembari jalan menuju Kantor DPRD Kabupaten Cirebon guna menghadiri Rapat Paripurna, Jum’at (15/7/2016).

Disinggung mengenai tidak aktifnya kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang tersebut Bupati Cirebon berencana mengevaluasi Kepala Dinas tersebut.

“Pada saat mutasi akan diposisi diposisikan sebagai staf ahli saja, karena kondisi Sugeng Raharjo (Kepala DCKTR.red) yang sakit-sakitan terus maka langkah yang tepat adalah diposisikan distaf ahli, karena di posisi staf ahli tidak memiliki beban kerja yang berat dan intinya suruh istirahat,” katanya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*