Home » PON XIX » Direkrut dari 16 Daerah, 120 DCO plus 240 DC Siap Kawal PON XIX Jabar

Direkrut dari 16 Daerah, 120 DCO plus 240 DC Siap Kawal PON XIX Jabar

BANDUNG – Pemprov Jabar rupanya ingin benar-benar sukses penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX. Sebanyak 120 doping control officers (DCO) siap bertugas dalam perhelatan tersebut. Begitu pun dengan 240 tenaga chapron (doping chaperone). Petugas tersebut direkrut dari perwakilan 16 kota dan kabupaten di Jawa Barat yang menjadi penyelenggara pertandingan atau lomba.

“Kami sudah mempersiapkan 120 tenaga DCO dan 240 tenaga chapron. Mereka sudah dibekali materi, pelatihan dan siap bertugas. Sedangkan tenaga chapron nanti sifatnya pertemuan karena mereka hanya menjadi saksi. Paling tidak mereka dibekali tentang cara dan bagaimana bersikap dan sebagainya,” ujar Sub Koordinator Tes Doping PB PON XIX dan Peparnas XV,  dr Edward Tambunan SpKO  di Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat Kota Bandung, Kamis (2/6/2016) siang.

Dikatakan dia, petugas DCO sudah direkrut dan diberikan pelatihan dalam dua tahap. Sementara petugas chapron yang akan menjadi saksi pada tes doping tidak diberikan pelatihan, melainkan hanya pengarahan dalam sebuah pertemuan.

DCO, jelas dia, bertugas di Doping Control Station (DCS) di setiap venue cabang olahraga. Di DCS yang harus satu pintu itu ada fasilitas toilet, ruang ber-AC, ruang tunggu, ruang DCO, coolbox ataufreezer untuk menyimpan urine sebelum diserahkan ke laboratorium doping.

Rencananya, kata Edward, di setiap DCS akan ditempatkan 2 DCO dan 4 chapron yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Atlet putri yang diperiksa nanti dibarengi petugas chapron perempuan, begitupun sebaliknya. Jumlah tenaga chapron dua kali lipat dari tenaga DCO.

Dalam pelaksanaannya, DCO akan menerima data atlet yang dinyatakan harus tes doping. Kemudian mereka mengumpulkan urine dari atlet yang diperiksa, serta melakukan pemaketan urine sebelum dikirim ke laboratorium doping. Urine dimasukkan dalam botol khusus dan disegel sendiri oleh atlet yang bersangkutan.

Kata Edward, penggunaan doping tidak cuma untuk menambah kekuatan. Ada juga yang digunakan untuk relaksasi tubuh, konsentrasi hingga kecepatan guna meningkatkan performa. “Dari bagian doping, secara umum sudah siap. DCO dan tenaga chapron akan ditempatkan di venue-venue cabor yang tersebar di kota dan kabupaten. Karena sifatnya privasi, atlet di semua cabor berpotensi untuk dilakukan tesdoping tergantung keputusan pihak yang berwenang,” katanya. (bay)

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*